SAMPIT – Sekretaris Komisi II DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Juliansyah mengatakan, ditengah pandemi Covid-19 perekonomian masyarakat menurun drastis. Sehingga menjadi PR (pekerjaan rumah) pemerintah untuk bagaimana meningkatkannya.
Dikatakannya, hal ini tentu bisa mengancam krisis ketahanan pangan masyarakat. Pasalnya wabah yang tengah melanda saat ini belum diketahui pasti kapan akan berakhir.
“Kami mendorong agar pemerintah dalan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) murni tahun 2021 nanti berfokus pada ketahanan pangan, mulai dari petaninya harus diperhatikan hingga peralatan dan bibitnya,” ujar Juliansyah, Selasa 6 Oktober 2020.
Lanjutnya, ditengah wabah Covid-19 saat ini jangan sampai ketahan pangan goyah karena tidak ada persiapan yang matang untuk kedepannya. Salah satu upaya untuk mengantisipasi itu, ujarnya perlu membuat sektor ketahanan pangan dengan memfokuskan APBD 2021 dalam untuk berjaga-jaga.
“Dana kesehatan juga wajib diperhatikan, dua program ini saya nilai harus diprioritaskan karena menyesuaikan kondisi daerah yang terdampak corona,” sebutnya.
Penanganan kesehatan yang dimaksud antara lain penyediaan sarana prasarana kesehatan berupa alat pelindung bagi masyarakat dan petugas medis, penyediaan fasilitas kesehatan seperti ventilator, merekrut dan memberi inseitf bagi tenaga medis, hingga penanganan korban Covid-19.
Anggaran untuk penanganan dampak ekonomi antara lain pengadaan bahan pangan untuk menjaga ketahanan pangan dan menekan dampak panic buying, insentif pengurangan pajak daerah hingga perpajangan waktu pemenuhan kewajiban pajak, stimulus penguatan modal, dan sebagainya.
“Penyediaan jaring pengaman sosial bisa berupa pemberian hibah serta bansos kepada individu berisiko tinggi seperti keluarga miskin dan sektor informal, fasilitas kesehatan, hingga instansi vertikal yang mendukung penanganan Covid-19,” tutupnya.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post