SAMPIT – Anggota DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Pardamean Gultom mengingatkan agar setiap SOPD di daerah ini memiliki resepsi yang sama dalam memelihara jalan khususnya di Kota Sampit yang saat ini tengah menjadi perbincangan.
“Antar instansi Pemkab Kotim harus memiliki persepsi yang sama dalam memelihara dan mengawasi jalan di Kota Sampit. Jangan sampai salah satu instansi gencar memperbaiki, instansi yang membidangi pengawasan justru tidak memaksimalkan fungsi dan tugasnya. Hal itu sama saja membuang anggaran untuk perbaikan,” ujarnya, Jumat, 26 April 2024.
Menurutnya, harus ada sinergitas semua pihak dan komitmen bersama untuk menjaga jalan yang sudah diperbaiki supaya tidak rusak dalam waktu yang begitu cepat.
“Salah satunya perbaikan Jalan Kapten Mulyono sebelumnya sekitar 3 tahun silam dengan anggaran kurang lebih Rp8 miliar. Jalan itu rusak lebih cepat dibandingkan jalan lainnya, lantaran setiap hari dilindas truk bermuatan berat melebihi kemampuan tonase jalan,”tegasnya.
Gultom menyarankan Pemkab Kotim sembari memperbaiki Jalan Kapten Mulyono, jalan lingkar selatan juga harus diperbaiki hingga fungsional total. Agar truk dari arah Palangka Raya bisa diarahkan melintasi jalan lingkar utara menuju Bundaran Balanga dan baru melintasi jalan lingkar selatan ke Jalan HM Arsyad.
Terpisah Kepala Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, Bina Konstruksi, Perumahan Rakyat, dan Kawasan Permukiman Kotim, Mentana Dhinar Tristama mengatakan, pihaknya sering melakukan pemeliharaan jalur lingkar selatan dengan menimbun agregat. Namun, jalan kembali rusak dalam kurun waktu 3-5 bulan.
“Kondisi itu hanya dapat diatasi secara permanen apabila jalan diaspal. Akan tetapi, ruas itu merupakan kewenangan Pemprov Kalteng. Kami terus melakukan pemeliharaan rutin di jalur lingkar selatan untuk mengurangi kendaraan angkutan berat agar tidak lagi melewati jalan dalam kota,” kata Mentana.
Menurutnya, perbaikan jalan tetap akan dilaksanakan. Mengingat setiap kegiatan pastinya tidak muncul begitu saja dan sudah ada pertimbangan teknis yang menyertai.
“Dan yang pasti itu telah melalui proses pembahasan dengan anggota DPRD, khususnya komisi 4 sebagai mitra kerja kami,” tutupnya.
(dia/matakalteng)
Discussion about this post