SAMPIT – Setelah melakukan inspeksi mendadak ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Sampit terkait antrean BBM bersubsidi di sejumlah SPBU, Rabu 4 Agustus 2019, empat anggota DPRD Kotim kembali mendatangi Depo Pertamina Sampit guna mendapatkan mendapatkan data pendukung mengenai penyaluran BBM bersubsidi yang ada di Depo Pertamina Sampit.
Dalam kunjungan tersebut, sejumlah anggota DPRD Kotim yaitu Riskon Fabiansyah dari Fraksi Golkar, Lumban Gaol dari Fraksi Demokrat, Paisal Damarsing dari Fraksi PDI Perjuangan dan H. Bunyamin dari Fraksi PAN mendapatkan penjelasan mengenai distribusi BBM bersubsidi di Kotim.
“Pihak Depo Pertamina yang diwakili Pak Damanik selaku Operation Head menerangkan, bahwa depo yang ada ini bertugas menerima, menimbun lalu menyalurkan BBM ke wilayah kerja Depo Sampit. Yaitu Kotim, Seruyan dan Katingan,” terang Riskon Fabiansyah.
Menurutnya, dari keterangan pihak Depo Pertamina Sampit, jumlah titik penyaluran BBM terdiri dari 19 SPBU Umum, 2 APMS, 1 SPBU nelayan, 5 titik 3T yaitu kategori terpencil, terjauh dan terluar.
“Sedangkan untuk pengawasan dan penindakan, itu dilakukan oleh Sales Executive Regional (SER) yang berkantor di Kota Palangka Raya,” ungkapnya.
Jumlah kuota BBM yang disalurkan oleh Depo Sampit berkisar 150 kilo liter per hari. Untuk jam operasional penerimaan BBM yang akan disalurkan, yaitu mulai dari pukul 07.00 WIB – 16.00 WIB.
“Mengenai persoalan antrean yang mengisi di SPBU, pihak Depo Pertamina Sampit menyampaikan bahwa pihaknya telah mendistribusikan sesuai dengan SOP yang ada, dalam hal penyaluran BBM ke SPBU,” pungkas Riskon Fabiansyah.
(far/matakalteng.com)
Discussion about this post