PALANGKA RAYA – Sengeketa antara Alpin Lawrence dan HK atas kebun kelapa sawit di Desa Pelantaran, Kecamatan Cempaga Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), masih berlanjut.
Namun di tengah sengketa tersebut, konflik kembali pecah. Pasalnya, pada Minggu, 13 Agustus 2023 malam, puluhan pria yang diduga preman bayaran datang ke lokasi perkebunan dan masuk ke dalam kebun sambil membawa senjata tajam.
Salah seorang warga, Sugianto mengatakan, warga yang diperkirakan berjumlah 50 orang melakukan penjagaan di depan kebun lantaran resah, usai puluhan pria datang dan masuk ke dalam tersebut sambil membawa senjata tajam (Sajam).
Tindakan tersebut kemudian menyulut amarah dari masyarakat yang seakan tidak menghargai warga sekitar dan melakukan unjuk kekuatan.
“Masyarakat sini marah, datang bawa senjata tajam seperti unjuk kekuatan. Apalagi ada puluhan orang yang masuk ke dalam kebun,” sebutnya, Senin, 14 Agustus 2023.
Dirinya menjelaskan, puluhan pria diduga preman bayaran tersebut datang pada sore hari dibawa oleh HK. Padahal seperti diketahui, saat ini kebun tersebut masih dalam sengketa dan proses banding oleh pihak Alpin Lawrence di Pengadilan Tinggi.
Harusnya, jika HK dan orang suruhannya ingin melakukan aktivitas, dapat permisi dahulu dengan masyarakat sekitar, khususnya di Desa Pelantaran.
Sejauh ini, masyarakat Desa Pelantaran telah patuh dan menghormati hukum yang tengah berlangsung dengan tidak melaksanakan aktivitas di kebun.
“Masyarakat masih memungkinkan untuk bisa menerima Acen asalkan tidak membawa preman bayaran dari luar wilayah Cempaga Hulu. Tolong hargai masyarakat setempat,” tuturnya.
Hal senada juga disampaikan Ketua RT 08 Desa Pelantaran, Arbani. Dikatakannya, jika masyarakat merasa terganggu dengan aktivitas yang dilakukan oleh puluhan pria yang diduga preman bayaran tersebut.
Selain mengusik ketenangan dari masyarakat di Desa Pelantaran, keberadaan mereka juga turut meresahkan masyarakat.
“Kita berharap kepolisian dapat bertindak melakukan pengusiran kepada pihak-pihak yang meresahkan masyarakat Desa Pelantaran,” jelasnya.
(rzl/matakalteng.com)
Discussion about this post