SAMPIT – Kemunculan buaya di Sungai Mentaya tepatnya di sekitaran Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), ternyata memiliki dampak pada penghasilan bagi motoris perahu wisata susur sungai.
Salah satu motoris perahu wisata susur sungai, Amat mengatakan, semenjak adanya buaya muncul peminat wisata susur sungai semakin berkurang, bahkan sempat tidak ada sama sekali.
“Dampak dari kemunculan buaya ini, susur sungai sepi,” kata Amat, Rabu, 4 Agustus 2021.
Pada umumnya, dalam sehari, dirinya bisa melayani hingga tiga kali bolak balik susur sungai. Namun sekarang satupun tidak ada warga yang melakukan susur sungai.
“Nampaknya warga takut karena buaya muncul. Sekali berangkat, dari sini sampai daerah bandara harganya Rp 150 ribu. Jadi pendapatan bisa sampai Rp 450 ribu sehari. Namun sekarang nihil,” sebut Amat.
Sehingga saat ini, para motoris perahu wisata terpaksa melayani warga yang akan melakukan penyebrangan dari Kota Sampit ke Kecamatan Saranau.
“Selama ini wisata susur sungai yang kami harapkan, sekarang ya orang menyeberang ini aja. Paling sehari dapat Rp 100 ribu, itu penghasilan kotor, belum dipotong ongkos minyak,” tutup Amat.
(dev/hab/matakalteng.com)
Discussion about this post