SAMPIT – Pasca diguyur hujan selama kurang lebih 5 jam pada malam 28 April hingga dini hari 29 April 2024, sejumlah titik di Kota Sampit mengalami banjir. Bahkan permukiman warga tak luput dari genangan air yang membuat sejumlah kendaraan terjebak dan harus dievakuasi menggunakan perahu.
“Tadi pagi ada bantuan dari tim sar membawa perahu untuk menngangkut sepeda motor yang terjebak banjir, karena kalau dipaksa jalan sepeda motornya pasti mogok. Itupun sudah ada beberapa yang mogok karena mencoba menerobos banjir,”ucap salah seorang warga Jalan Teratai 4, Sampit, Anto, Senin 29 April 2024.
Lanjutnya, air mulai naik sejak tadi malam hingga pagi ini dibarengi dengan pasang Sungai Mentaya. Ditambah lagi areal Jalan Teratai 4 khusus permukiman memang lebih rendah daripada badan jalan, sehingga kerap kali mengalami banjir ketika hujan lebat.
“Memang sudah langganan, dan hari ini termasuk parah karena sampai masuk ke dalam rumah. Tahun ini hampir 5 sampai 6 kali sudah banjir disini,”ungkapnya.
Sementara itu dari pantauan, sejumlah rusak jalan yang terendam banjir di Kota Sampit khususnya di Kecamatan MB Ketapang diantaranya Jalan DI Panjaitan, Langsat 4 dan sekitarnya, Teratai 4, Teratai 5, Anggur 2, Anggur 3, Anggur 4, Suprapto Selatan, H Anang Santawi, Perumahan Graha Pramuka, Jalan Kopi Selatan, Jalan Kopi, kemudian di kawasan Kecamatan Baamang sejumlah jalan yang terendam yaitu Jalan Gunung Kelud, Cristopel Mihing, Walter Condrat, RA Kartini, Kenan Sandan, Perumahan Wengga Metro, dan Jalan Tidar 4.
Terpisah, warga jalan Pramuka Astuti mengatakan, banjir memang tidak masuk ke dalam rumah namun cukup dalam menggenangi jalan dan mengganggu aktivitas.
“Bahkan biasanya kalau banjir sudah surut pasti jalan jadi rusak, karena jalan di perumahan ini masih belum beraspal, masih pasir sehingga saat banjir, kebanyakan pasirnya terbawa arus dan menyebabkan jalan berlobang. Selama musim hujan ini saja sudah berapa kali dilakukan perataan jalan, namun tidak bertahan lama pasti berlobang lagi dan lobangnya cukup dalam sehingga membahayakan perjalanan,”tutupnya.
Kemudian warga lainnya Mardiyah mengatakan, pagi ini kendaraanya mogok saat mencoba menerjang banjir untuk berangkat kerja menuju kantornya di Jalan Kopi. Sehingga ia terpaksa mendoronh sepeda motornya sampai ke kantor.
“Jalan menuju kantor juga terendam, untungnya motor saya mogok sudah dekat dengan kantor jadi tidak terlalu jauh mendorong. Tinggal bagaimana nanti pulangnya saja, karena sepeda motor saya tidak mau hidup akibat kemasukan air di dalam mesin,”ucapnya.
(dia/matakalteng)
Discussion about this post