SAMPIT – Banjir yang terjadi di Kota Sampit tidak hanya merendam jalan dan rumah warga saja, namun juga mushola serta sekolah. Diantaranya SDN 3 Sawahan dan juga SDN 6 Ketapang, Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Meski demikian, pembelajaran tetap dilangsungkan di sekolah.
“Karena banjirnya cuma dihalaman tidak masuk ke kelas, jadi pembelajaran tidak terganggung dan tetap kita langsungkan,”ucap seorang guru di SDN 6 Ketapang, Safira, Senin 29 April 2024.
Menurutnya, sekolah memang kerap kali mengalami banjir jika diguyur hujan lebat dalam waktu lama seperti baru-baru ini. Pasalnya drainase di sekitar sekolah tidak mampu menampung debit air hujan yang tinggi.
“Kalau hujan lebat tapi tidak lama seperti tadi malam, biasanya tidak banjir. Sekarang ini anak-anak tidak merasa terganggu untuk belajar, mereka malah terlihat senang bermain air ketika jam istirahat. Namun tentunya kita tetap mengawasi agar anak-anak bermain air sewajarnya saja,”ujarnya.
Kepala BPBD Kotim Multazam mengatakan, mencatat terdapat 20 titik banjir di Sampit pasca hujan lebat yang terjadi sejak tanggal 28 sampai 29 April dini hari tadi.
“Kita memasuki musim pancaroba dimana hujan turun dengan intensitas sedang hingga tinggi, BMKG juga mengingatkan agar kita terus waspada,”ujarnya.
Berdasarkan laporan BPBD Kotim terkait banjir genangan dan luapan tercatat ada 12 titik di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, 6 titik di Kecamatan Baamang dan 2 titik di Kecamatan Mentaya Hilir Utara.
Wilayah Kecamatan Mentawa Baru Ketapang yang terpantau terendam banjir yaitu Jalan Teratai 4, Komplek Graha Pramuka daerah Jalan Pramuka, Jalan Kopi, Jalan Pelita, Jalan DI Panjaitan, Jalan Soeprapto hingga Jalan Anang Santawi, Jalan Sampurna termasuk SDN 3 Sawahan, Akses jalan keluar masuk Graha Pramuka, Jalan Kopi selatan dan utara. Lanjutnya, Jalan Jendral Sudirman Km 3 Lingkar Selatan Perumahan Borneo, Jalan Anggur III, dan Jalan Madiun Ngawi.
Sebanyak 6 titik banjir di Kecamatan Baamang yaitu Jalan Walter Condrad Gg. Firdaus dan sekitarnya, Jalan Sarigading Darat- Walter Condrat (muara), Jalan Christopel Mihing (Gg. Guntur), Jalan Christopel Mihing dan sekitarnya, Jalan Ki Hajar Dewantara (sebagian segmen jalan), dan Jalan Poros Walterd condrad.
Sementara 2 titik di banjir di kecamatan Mentaya Hilir Utara yaitu halaman SDN 1 Ramba dan Desa Bagendang Tengah.
“Muka air banjir rerata 15 – 40 cm di permukaan jalan, sebagian rumah terendam bagian lantai. Dan sebagian terdampak akibat ruas jalan terendam,” pungkasnya.
(dia/matakalteng)
Discussion about this post