SAMPIT – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kotawaringin Timur (Kotim) menyebutkan, pemerintah harus memperhatikan petani rotan yang semakin menyusut lantaran turunnya harga rotan.
“Bahkan salah satu penyebab angka kemiskinan di Kotim meningkat adalah selain Covid-19 yakni anjloknya harga rotan. Hingga bulan Desember 2021 harga jual rotan turun sampai Rp 3.500 perkilogram, yang menyebabkan banyak petani rotan yang gulung tikar karena harga rotan sebelumnya yakni Rp 7.500 per kilo gram,” kata Anggota DPRD Kotim, Juliansyah, Kamis 4 Mei 2023.
Untuk itu ujarnya, pihaknya mendukung penuh program dan upaya-upaya yang dilakukan pemerintah kabupaten dalam mengentaskan kemiskinan. Upaya tersebut sangat penting karena menyangkut nasib masyarakat yang masih terpuruk di bawah garis kemiskinan.
“Besar harapan kami angka kemiskinan terus menurun dan kesejahteraan masyarakat terus meningkat. Perlu program yang tepat dalam mengentaskan kemiskinan agar hasilnya lebih optimal,” tegasnya.
Diketahui, persentase penduduk miskin di Kotim mengalami peningkatan sebesar 0,04 persen dari tahun 2021 ke tahun 2022. Sedangkan untuk garis kemiskinannya juga mengalami kenaikan dari Rp 467.551 kap/ bulan di tahun 2021 menjadi Rp 510.290 kap/ bulan di tahun 2022 atau terjadi kenaikan sebesar Rp 42.739 kap/bulan dari tahun 2021 ke tahun 2022.
Begitu juga persentase penduduk miskin di Kotim mengalami peningkatan dari 5,91 persen di tahun 2021 menjadi 5,95 persen di tahun 2022. Penduduk miskin di daerah ini tahun 2022 tercatat sebesar 27,56 ribu.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post