SAMPIT – Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Juliansyah mengaku prihatin, dengan kondisi masyarakat yang hingga saat ini di wilayahnya masih belum dialiri listrik.
Ia pun meminta perusahaan besar swasta (PBS) yang memiliki kelebihan daya listrik, agar bisa turut mengaliri wilayah yang belum dimasuki listrik.
“Untuk perusahaan yang kelebihan daya hendaknya bisa dijual ke masyarakat. Atau akan lebih baik lagi bila digratiskan. Jjadikan sebagai program CSR,” ujarnya, Jumat 10 Maret 2023.
Menurutnya sudah ada beberapa contoh di Kotim, desa dialiri listrik berasal dari perusahaan besar. Pola itu semestinya bisa diterapkan dan dilaksanakan ketika instalasi PLN masih belum mampu menjangkau pelosok.
“Apa bila sampai zaman begini masih belum teralirikan listrik maka sangat disayangkan. Pemerintah sudah mengklasifikasikan bahwas ketersediaan energi listrik merupakan kebutuhan dan termasuk dalam pelayanan dasar,” tegasnya.
Lebih lanjut Juliansyah juga mendorong, agar pemerintah di tingkat desa dapat aktif berkoordinasi dengan PLN, untuk memperjuangkan masuknya aliran listrik.
“Apabila PBS kelebihan daya listrik tidak maumemberikan kepada masyarakat, akan terlihat disparitas begitu jauh antara hadirnya investasi dengan keadaan masyarakat yang tak ada listrik. Artinya rasa kemanusiaan dan kepeduliaan perusa haan itu akan jadi pertanyaan publik,” pungkasnya.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post