SAMPIT – Maraknya anak-anak yang mengamen di sejumlah titik di Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) membuat kekhawatiran tersendiri. Bahkan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kotim Rudianur mengharapkan pemerintah melalui pihak terkait agar dapat menertibkan pengamen-pengamen di bawah umur tersebut.
“Mereka itu sering ditemui di sekitar warung-warung makan, tempat perbelanjaan dan lampu merah, ini menjadi perhatian bagi kita mengingat masih dibawah umur seharusnya masih dalam bimbingan orang tua dan kalaupun yatim itu menjadi tugas pemerintah terkait untuk mencari solusinya,” ujarnya, Selasa 23 Maret 2021.
Selain itu ada juga laporan dari beberapa pihak, bahwa ada sejumlah orang yang merekrut anak untuk menjadi pengamen jalanan, kemudian diletakkan pada beberapa titik yang dianggap ramai lalu-lalang pengendara. Anak-anak kebanyakan berasal dari luar daerah dan di duga ada tempat penampungan di Kota Sampit ini.
“Ini bukan kemauan apalagi keharusan mereka, tetapi ada oknum yang memobilisasi memanfaatkan keluguan mereka untuk mendapat empati, belas kasihan, dan pemberian. Sekali lagi ini adalah unsur eksploitasi dan mobilisasi dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab,” tegasnya.
Dilanjutkannya, keberadaan anak-anak pengamen ini telah menjamur di Sampit. Biasanya, oknum mengambil kesempatan pada momen besar seperti perayaan hari agama untuk menempatkan anak-anak ke berbagai titik. Meskipun ada pula yang setiap hari disiapkan untuk terus mengamen di lampu merah.
(dia/matakalteng.co.id)
Discussion about this post