SAMPIT – Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Rinie Anderon menyampaikan, pengenalan akan budaya memang harus melibatkan generasi milenial atau generasi muda agar ke depannya kekayaan daerah tersebut tetap lestari.
“Salah satu contohnya melalui kegiatan festival budaya Habaring Hurung yang baru dibuka pada 20 April 2024 malam lalu. Saya sangat mengapresiasi karena banyak anak muda di daerah ini yang dilibatkan baik dalam penyelenggaraannya maupun partisipannya,” ujarnya, Senin, 22 April 2024.
Menurutnya hal tersebut menjadi tuntutan penting di era globalisasi seperti saat ini. Oleh karenanya pemerintah tentunya punya peran strategis untuk lebih memperkenalkan kebudayaan kepada generasi milenial.
“Kita tahu budaya adalah bagian dari kekayaan yang kita miliki, sehingga hal ini menjadi tuntutan bersama agar budaya yang ada ini tetap dikenal sampai generasi mendatang,” tegasnya.
Menurutnya banyak cara yang bisa ditempuh oleh pemerintah, diantaranya dengan melalui sosialisasi maupun melalui pembelajaran yang dimuat dalam kurikulum muatan lokal. Sehingga dengan budaya daerah yang menjadi bagian persatuan dan kerukunan masyarakat dayak ini bisa dihayati dalam kehidupan sehari-hari.
“Terutama yang dikemas dalam kegiatan Festival Budaya Habaring Hurung (FBHH) Kabupaten Kotim Tahun 2024, di Taman Kota Sampit. Ini merupakan wadah yang disediakan oleh Pemerintah Kabupaten Kotim untuk para penggiat kesenian tradisional, permainan tradisional, olah raga tradisional dan makanan tradisional dalam mengekspresikan diri untuk dapat ditonton dan dinikmati oleh masyarakat luas sekaligus mengukir prestasi,” ungkapnya.
Tambahnya, kesenian tradisional, permainan tradisional, olah raga tradisional dan makanan tradisional di Kotim sangat banyak jumlahnya dan beragam bentuknya. Hal tersebut merupakan kekayaan intelektual yang tidak akan pernah habis, namun demikian, pengelolaannya belum dilakukan secara maksimal.
“Pengelolaan kesenian tradisional, permainan tradisional, olah raga tradisional dan makanan tradisional yang tepat dan optimal tentunya dapat mendukung berkembang dengan baik kebudayaan masyarakat dan para pelakunya bisa hidup layak,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan agar Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata dapat lebih meningkatkan peran putra putri pariwisata dalam pelestarian dan pengembangan kebudayaan di tengah generasi muda dan peningkatan kunjungan wisata khususnya di Kotim.
(dia/matakalteng)
Discussion about this post