SAMPIT – Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Rinie menyebutkan, perayaan natal tahun ini menjadi berbeda dibanding tahun sebelumnya. Pasalnya perayaan di tengah pandemi Covid-19 ini mengharuskan masyarakat membatasi semua kegiatan agar sesuai dengan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19.
Dirinya juga mengatakan, dengan terpaksa tahun ini meniadakan perayaan natal ataupun open house tanggal 25 Desember. Dimana dirinya sempat berencana untuk melaskanakan namun karena kondisi wabah Covid-19 belum berakhir maka niat itu diurungkan.
“Saya memilih untuk patuh kepada anjuran pemerintah yaitu menghindari adanya kerumunan masa. Karena kondisi sekarang kasus Covid-19 terus bertambah sehingga tidak ada kegiatan open house ataupun sejenisnya. Dikhawatirkan muncul klaster baru saat natal,” ujarnya, Senin 21 Desember 2020.
Menurutnya, untuk memutus mata rantai penularan Covid-19 ini memang harus ada kerjasama semua pihak untuk menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Bahkan ujarnya silaturahmi atau kegiatan pun harus dihindari secara langsung, dan alangkah baiknnya bisa dilakukan secara virtual.
“Tahun ini memang tahun terberat kita, karena kita harus meniadakan kegiatan silaturami dan segala kegiatan yang biasanya digelar, ini semata-mata untuk kebaikan bersama agar dapat memutus mata rantai penyebaran virus mematikan ini,” sebut Rinie.
Politikus PDI Perjuangan ini juga mengakui, pihaknya terus memantau perkembangan wabah Covid-19 khususnya di Kotim. Dan terlihat dari grafik perkembangan sangat tidak menentu. Kadang jumlah bisa meledak tinggi dalam sehari.
“Kadang angka positif bisa naik drastis dalam sehari, maka dari itu kita harus bersama-sama menekan angka positif Covid-19 dengan melaksanakan anjuran pemerintah secar disiplin,” demikiannya.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post