SAMPIT – Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Nadie mengatakan, selama ini anggaran untuk daerah pelosok sangat minim dikucurkan oleh pemerintah setempat. Padahal persoalan pembangunan di daerah pelosok sangat banyak yang belum bisa diselesaikan.
“Pembangunan masih terkesan diskriminasi, anggaran untuk di kota cenderung lebih banyak porsinya. Terutama di Baamang dan Ketapang, sedangkan Kecamatan di pelosok Kotim masih sangat jauh dari harapan,” ujarnya, Minggu 27 September 2020.
Dirinya menilai, pembangunan di Kotim masih penuh dengan kesenjangan sosial, pelosok Kotim masih jauh dari harapan untuk pembangunan selama ini.
Nadie yang juga legislator dari daerah pemilihan lima ini mengatakan, persoalan di pelosok di segala bidang, sementara pemerintah masih belum mampu menyelesaikannya.
Disebutkannya, salah satu contoh, bidang infrastruktur, pembangunan akses jalanan di pedalaman setiap tahun anggarannya sangat kecil. Sementara di perkotaan, proyek infrastruktur dengan nilai ratusan miliar rupiah terus digulirkan.
“Kotim ini bukan hanya di Kota Sampit, tapi dari Teluk Sampit sampai ke Antang Kalang. Jadi pembangunan harus merata meliputi semua daerah yang ada di Kotim,” ujar Nadie yang juga mantan kepala desa tersebut.
Diharapkan, pembangunan di Kotim kedepannya dapat dilaksanakan dengan berkeadilan. Melalui jabatannya sebagai Ketua Fraksi Partai Golkar, ia menyatakan akan terus mengkritik kebijakan pemerintah yang masih tidak pro untuk pembangunan di daerah pelosok Kotim.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post