SAMPIT – Pandemi Covid-19 yang tidak kunjung usai menimbulkan kekhawatiran semua pihak, pasalnya tidak hanya memukul perekonomian masyarakat, namun pandemi ini juga membuat sejumlah kegiatan tertunda atau bahkan ditiadakan. Salah satu kegiatan nasional yang harus dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19 yakni Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak Tahun 2020.
Untuk itu Anggota Komisi I DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng) Ferry Khaidir mengatakan, Pilkada serentak yang digelar di tengah pandemi Covid-19 tahun 2020 ini merupakan tantangan besar bagi penyelenggara Pilkada.
“Sebab penyelenggaraan kali ini dilaksanakan dalam situasi yang berbeda, dalam situasi pandemi Covid-19 ini masyarakat diminta untuk menghindari kerumunan. Sementara Pilkada identik dengan keramaian,” ungkapnya, Kamis 19 November 2020.
Bahkan dirinya menyebutkan, saat kunjungan kerja di Kabupaten Seruyan dirinya mengetahui bahwa di salah satu kecamatan yakni Seruyan Raya, dalam beberapa hari terakhir ada sekitar 12 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19.
“Artinya situasi kita saat ini belum bisa dikatakan aman sehingga bebas melakukan kegiatan, angka pasien positif terus bertambah. Sehingga penerapan protokol kesehatan harus lebih diperketat, terlebih lagi saat pelaksanaan Pilkada ini protokol kesehatan harus benar-benar dijalankan dan diawasi,” ujarnya.
Dirinya juga menyebutkan selain penerapan protokol kesehatan, tingkat partisipasi masyarakat turut menjadi perhatian ditengah pandemi ini.
“Berkaitan dengan tingkat partisipasi masyarakat, ini juga harus dipikirkan bersama oleh pihak terkait dalam hal ini Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan juga Panitia Pengawas Kecamatan (PPK). Setidaknya ada simulasi awal bagaimana caranya meningkatkan minat pemilih di masa pandemi Covid-19 ini,” tegasnya.
Lebih lanjut menurutnya, karena ini benar-benar berbeda dari Pilkada tahun-tahun sebelumnya. Pilkada tahun ini memerlukan perhatian dan penanganan khusus agar berjalan dengan lancar dan aman.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post