SAMPIT – Sebagai instansi pemerintah yang mengedepankan pelayanan kepada masyarakat, RSUD dr Murjani Sampit terus melakukan berbagai terobosan. Pada Februari 2024 mendatang, rumah sakit kebanggaan masyarakat Kotim ini akan melakukan inovasi pada pelayanan pemberian obat untuk pasien. Yang mana sebelumnya pasien harus menunggu resep dari dokter lalu membawa ke apotek untuk mendapatkan racikan obat, sekarang akan lebih mudah.
“Nanti kita akan rapat juga dengan komite medik. Terutama untuk pelayanan pemberian obat agar lebih cepat,” ujar Direktur RSUD dr Murjani Sampit, Sutriso, Rabu 17 Januari 2024.
Sebenarnya lanjut Sutriso, untuk obat pihaknya juga mempunyai kebijakan yaitu memiliki koperasi. Misalnya pelayanan selesai pukul 16.00 WIB, obat itu bisa diantarkan menggunakan ojek online, karena pihaknya juga sudah bekerja sama dengan beberapa platform ojek online atau pasien bisa juga mencari gojek sendiri.
“Karena dimonitor itu juga biasanya sudah ditampilkan perkiraan jam berapa obat mereka selesai. Namun kebanyakan para pasien ini lebih memilih untuk menunggu obat mereka di rumah sakit apalagi yang jauh-jauh,” ujarnya.
Dan kadang kata Sutriso, mereka juga membawa resep yang sudah diserahkan dokter untuk istirahat makan terlebih dahulu, karena merasa akan mengantri cukup lama. Padahal seharusnya resep itu diserahkan terlebih dahulu baru bisa mereka tinggalkan.
“Namun kita memaklumi mungkin mereka ada kehawatiran ketika dipanggil dan yang bersangkutan belum datang. Nanti untuk jangka panjang kita sudah merencanakan adanya aplikasi RME yaitu rekam medis elektronik,” bebernya.
Dimana nantinya, ketika dokter menuliskan resep obat sudah terinput langsung ke aplikasi yang terhubung ke apotik. Sehingga apotik sudah bisa langsung menyiapkan obat yang sudah dituliskan dan tidak perlu lagi repot-repot membawa resep.
“Mungkin Februari mulai kita terapkan. Akan tetapi ini juga perlu waktu karena kita melakukan perpindahan aplikasi, yaitu dari yang pertama gos satu menjadi gos dua. Ini kita perlu pendampingan dengan rumah sakit Wahidin Wirohusodo di Makasar. Karena mereka yang punya dan berpengalaman. Namun yang harus beres terlebih dahulu adalah masalah antrian, kita cicil dulu pekerjaannya. Karena pemberian obat dan pelayanannya memang masih perlu inovasi-inovasi,” pungkasnya.
(dia/matakalteng)
Discussion about this post