SAMPIT – Dokter Spesialis Penyakit Dalam sekaligus Dokter Penanggungjawab Pelayanan (DPJP) di Unit Hemodialisis RSUD dr Murjani Sampit, Paliliewu Novita Angela menyebutkan, setiap perawat di unit tersebut harus mengikuti pelatihan khusus.
“Mereka akan mengikuti pelatihan untuk mendapatkan sertifikasi, sebagai syarat yang wajib dilakukan,” ujarnya, Minggu 17 Maret 2024. Lanjutnya, pelatihan itu juga tidak dengan mudahnya diikuti kapan saja, karena harus mengatre.
Semua pelatihan dilakukan di Hemodialisis Center Indonesia, yang mana juga masih kekurangan tenaga perawat terlatih. Terlebih, saat pandemi Covid-19, pelatihan perawat HD ditutup sementara dan baru dibuka kembali tahun 2024.
“Satu perawat kami akan mengikuti pelatihan April nanti dan dua perawat lagi, mengikuti pelatihan pada Agustus tahun 2024 mendatang,” bebernya. Unit Hemodialisis yang berada di lantai III RSUD dr Murjani Sampit memiliki 9 tenaga kesehatan dan ditambah 1 dokter pelaksana. Tujuh diantaranya sudah mengikuti pelatihan dan tersertifikasi.
“Setelah perawat selesai mengikuti pelatihan, ditargetkan tahun ini menambah operasional 3 unit mesin lagi, sehingga 17 unit mesin cuci darah diharapakan bisa beroperasional,” ungkapnya. Untuk informasi, Unit Hemodialisis di RSUD dr Murjani Sampit dapat melayani 24 pasien reguler dan 2-4 pasien akut, terbagi dua sesi layanan, pagi dan sore.
(dia/matakalteng)
Discussion about this post