SAMPIT – Banjir mulai melanda Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), hingga menggenangi dua kecamatan di wilayah tersebut. Ketinggian air sulit turun lantaran air dari wilayah utara Kotim masih terus mengalir ke dua kecamatan, yaitu Kecamatan Cempaga Hulu dan Cempaga.
“Kemarin kami telah memastikan ke lapangan, yaitu Kecamatan Cempaga Hulu dan Cempaga,” kata Kepala BPBD Kotim, Multazam K Anwar, Senin, 19 Februari 2024.
Disebutkannya, dari dua kecamatan itu yang tergenang air ada 9 desa. Di Kecamatan Cempaga Hulu yang terendam, yakni Desa Seluncing, Pelantaran, Sei Ubar Mandiri, Pantai Harapan, Bukit Raya, Sudan dan Parit.
Sementara di Kecamatan Cempaga, yaitu Desa Rubung Buyung dan Patai. Sedangkan jumlah KK yang terdampak, sebanyak 394 KK untuk dua kecamatan, 9 desa itu.
“Tapi untuk Desa Seluncing dan Pelantaran, Kecamatan Cempaga Hulu, update terbaru sudah surut, tinggal 7 desa lagi. Rata-rata ketinggian air itu bervariasi ada yang 70-90 cm, ada juga yang mencapai 1,7 meter, yaitu di Desa Rubung Buyung,” sebutnya.
Lebih lanjut Multazam menyampaikan, banjir ini sulit turun karena air sisa hujan dari wilayah utara Kotim masih mengalir terus. Namun tingginya genangan air juga disebabkan lantaran dangkalnya sungai seperti di Desa Sei Ubar Mandiri.
“Kami duga juga sulitnya turun air karena tersumbatnya Sungai Ubar. Sehingga tidak berfungsi secara optimal membuat air tergenang di Sei Ubar Mandiri. Kami akan berkoordinasi dengan dinas terkait agar sungai itu dapat dinormalisasi sehingga genangan air tidak terjadi lagi di tahun akan datang,” tutupnya.
(dev/matakalteng)
Discussion about this post