SAMPIT – Kepala Bagian Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah (Setda) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menyebutkan ada sebanyak 14 perusahaan yang belum setor bantuan untuk perbaikan Jalan Lingkar Selatan atau Mohammad Hatta, Sampit sampai saat ini.
“Kemarin kami telah mengatakan perusahaan yang belum menyetor sampai akhir Agustus 2022, kami akan umumkan di media massa. Ini sesuai dengan petunjuk Bupati Kotim,” katanya, Jumat 2 September 2022.
Disebutnya, sampai batas waktu tersebut ada sebanyak 14 perusahaan yang belum menyetor atau berkontribusi untuk perbaikan jalan tersebut. Dari Grup Minamas yaitu PT. Kridatama Lancar, dan PT. Teguh Sempurna. Grup Best Agro yaitu PT. Tunas Agro Subur Kencana I, II dan III, serta PT. Hamparan Masawit Bangun Persada.
Dilanjutkan, dari Grup KLK yaitu PT. Menteng Jaya Sawit Perdana, Grup Goog Hope, PT. Agro Indomas dan PT. Karya Makmur Bersama. Grup BHL diantaranya PT. Bisma Dharma Kencana dan PT. Bumi Hutan Lestari. Sementara dari Non Grup yaitu PT. Dwi Mitra Adhiusaha, PT. Intiga Prabhakara Kahuripan, PT. Adhyaksa Dharma Satya, PT. Mananjung Hayak dan PT. Sinar Citra Cemerlang.
Sebelumnya, Bupati Kotim Halikinnor mengungkapkan, sengaja pihaknya mengumumkan nama perusahaan yang belum menyetor agar masyarakat mengetahui kepedulian perusahaan tersebut kepada daerah. “Kalau diumumkan, kan masyarakat tahu, mana yang peduli dan tidak terhadap pembangunan daerah ini,” imbuhnya.
Dijelaskan, memang Jalan Mohammad Hatta merupakan tanggungjawab Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng). Namun karena terkendala anggaran, Pemprov belum dapat melakukan perbaikan. Sementara kondisinya rusak parah. “Jalan Lingkar Selatan itu memang dikhususkan untuk lalu lintas kendaraan besar. Kalau kondisinya rusak dan kita biarkan, maka yang terjadi kendaraan besar masuk kota, dampaknya jalan dalam kota lagi yang rusak,” paparnya.
Oleh sebab itu pemerintah daerah berinisiatif untuk melakukan konsorsium perbaikan jalan tersebut. Dimana setiap perusahaan diminta bantuan sebesar Rp 50 juta dalam bentuk material, karena berdasarkan perhitungan pihaknya biaya untuk perbaikan jalan tersebut sebesar Rp 4,7 miliar. Sedangkan Pemda Kotim yang menyediakan jasa pengerjaan serta alat berat.
(dev/matakalteng.com)
Discussion about this post