PALANGKA RAYA – Menyikapi pernyataan Ketua DPD Partai Golkar Kalteng H Ruslan terkait dukungan Partai Golkar kepada salah satu bakal calon Gubenur dan Wakil Gubernur yang akan maju pada Pilkada serentak tahun 2020.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golongan Karya (Golkar) Provinsi Kalimantan Tengah H Ruslan, melalui Wakil Ketua yang juga Ketua Tim Penjaringan DPD Partai Golkar Hj. Siti Nafsiah menegaskan bahwa sampai saat ini, DPD Partai Golkar Kalteng belum menyatakan dukungan ke salah satu bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2020.
“Saat ini kami baru akan melaksanakan survey bakal calon dan setelah itu akan dilakukan fit and proper test serta penetapannya oleh DPP Partai Golkar,” ungkap Hj Nafsiah saat menyampaikan keterangan pers, Senin, 17 Februari 2020 di DPD Partai Golkar Kalteng.
Dalam klarifikasinya, Anggota DPRD Kalteng ini membacakan beberapa poin yaitu, pertama pernyataan Ketua DPD Golkar secara utuh bahwa sesuai hasil rapat pleno DPD Partai Golkar Kalteng pada saat Rapat Pleno diperluas bahwa petahana serta bakal calon lainnya juga mendapat suara yang signifikan disuarakan oleh 14 Pimpinan Partai Golkar Kabupaten / Kota.
Kedua, Ketua DPD Partai Golkar Provinsi akan mengambil sikap setelah melalui tahapan survey yang saat ini sedang berlangsung. Ketiga, DPD Partai Golkar Kalteng masih melanjutkan tahapan-tahapan penjaringan Bakal Calon Kepala Daerah sesuai dengan mekaninsme/ tahapan yang telah diatur oleh DPP.
“Kemudian Provinsi akan menyerahkan hasil Rapat Pleno Diperluas dan Hasil Survei DPD Partai Golkar. Pada bulan Maret 2020, yang selanjutnya akan mengikuti mekanisme yang telah diatur oleh Tim Pilkada Pusat / DPP Partai Golkar,” jelasnya.
“Jadi, sampai saat ini belum ada dukungan kepada siapapun karena masih berproses. Tahapan masih berlangsung sampai ada penetapan dari DPP. Sebab semua bakal calon yang mendaftar ke DPD Partai Golkar masih memiliki peluang yang sama,” ucapnya.
Sementara itu, Sekretaris Golkar Kalteng Suhartono Firdus menjelaskan, bahwa dari 14 DPD kabupaten/kota saat rapat pleno diperluas lalu, selain menginginkan kader Golkar, yang saat itu muncul nama H Abdul Razak dominan juga ada nama H Sugianto Sabran, bahkan ada disebutkan nama Nadalsyah.
“Jadi selain kader salah satunya Pak Abdul Razak, aspirasi yang dominan saat rapat pleno diperluas juga disebutkan nama Pak Sugianto. Tetapi didalam organisasi sayap partai Pak Razak hampir seluruhnya disebut,” terang Suhartono.
Sementara itu saat disinggung apa ada yang protes terkait pernyataan Ketua DPD tersebut dari Bakal Calon Kepala Daerah, Sekjen DPD Partai Golkar mengatakan, ada beberapa bakal calon yang komplain baik kepada dirinya maupun pengurus lainnya.
“Komplain bukan hanya terhadap saya tetapi kepada pengurus lainnya, sebab sampai saat ini tahapan tersebut masih berjalan sebab beberapa waktu lalu ada melakukan penandatangan kesepakatan dengan semua bakal calon yang mendaftar terkait proses selanjutnya jadi wajar saja mereka protes dan menannyakan hal tersebut,” pungkasnya.
Kemudian Nafsiah juga menjelaskan, terkait adanya isu yang beredar dimana nama Abdul Razak mundur dalam pencalonan. “Jadi kita menegaskan sampai saat ini semua kandidat yang telah mendaftar di partai Golkar tidak ada yang mundur, semua mengikuti proses dan mekanisme partai dan peluangnya pun sama, termasuk Pak Abdul Razak,” tegasnya.
Meski demikian, pihaknya tetap menginginkan DPP bisa mengakomodir keinginan kader, untuk mengusung kader pada Pilkada mendatang. “Itu keinginan kami, kan wajar karena itu hasil Munas, Rapim untuk mengutamakan kader,” tambahnya.
(nat/matakalteng.com)
Discussion about this post