SAMPIT – Mayat yang ditemukan mengapung di Pelabuhan Mentaya diketahui merupakan warga Delima 12, Kecamatan MB Ketapang, Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).
Menurut pengakuan kerabat korban, David menyatakan bahwa korban bernama Fendi (45). Almarhum keluar rumah pada 16 Februari sekitar pukul 02.00 wib subuh, setelah itu tidak kembali.
“Almarhum Sepupu saya bernama Fendi. Korban keluar rumah sekitar jam 2 subuh. Setelah tidak kembali,” ucapnya, Sabtu, 17 Februari 2024.
Ia mengaku pihak keluarga sudah berupa mencari korban, karena biasanya korban akan kembali kerumah walaupun keluar. Namun, kali ini korban tidak kembali lagi.
“Biasanya korban walaupun keluar pasti kembali ke rumah. Kami sudah mencari dan melapor ke pihak Polsek Ketapang, Baamang dan Satpolpp, kita datangi semua. Untuk mencari keberadaan korban,” bebernya.
Namun, setelah melakukan upaya pencarian korban. Pihaknya pertama kali melihat salah satu info media sosial ada ditemukan seorang laki-laki mengambang di Pelabuhan Mentaya. Korban mempunyai tato sebelah kiri.
“Istri saya kerabat saya pertama kali menemukan info di media sosial, terkait penemuan mayat ini. Sehingga persaan saya disitu sudah cemas. Kemudian saya bersiap-siap langsung ke kamar Jenazah RSUD dr Murjani,” ungkapnya.
Saat sampai di RSUD dr Murjani Sampit, ternyata kecemasan dirinya benar. Bahwa mayat tersebut merupakan kerabat atau saudaranya.
“Saat sampai ternyata itu memang benar saudara saya,” imbuhnya.
Untuk diketahui bahwa jasad Fendi ditemukan mengapung di Pelabuhan Mentaya sekitar pukul 16.30 wib. Saat itu korban evakuasi oleh petugas PMI Kotim dan dibantu pihak Kepolisian. Korban menggunakan baju kaos warnah hitam dan celana pendek serta di tangan kanan ada gelang gelang.
(gus/matakalteng)
Discussion about this post