SAMPIT – Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor mengatakan salah satu kendala yang menyebabkan kenaikan harga sembako karena gelombang tinggi dan dangkalnya Sungai Mentaya.
“Biasanya kalau gelombang besar maka harga sembako akan naik, kedua kedalaman Sungai Mentaya tidak terlalu tinggi atau dangkal,” katanya, Selasa 6 Maret 2021.
Hal ini lantaran sebagian besar bahan sembako di Kotim didatangkan dari luar pulau salah satunya adalah pulau Jawa. Sehingga jika gelombang besar maka kapal tidak berani menyeberang ke Kotim. Selain itu, dangkalnya Sungai Mentaya membuat kapal besar yang berkapasitas 5 ribu ton tidak dapat masuk ke Kotim.
“Sehingga biaya jadi tinggi, karena kapal besar yang bermuatan banyak tidak bisa masuk, yang masuk hanya kapal yang kecil-kecil,” jelas Halikinnor.
Sehingga bupati berencana akan membuat tol laut untuk mengatasi masalah itu. Menurutnya dengan adanya tol laut, maka kapal besar yang memuat bahan sembako berkapasitas banyak dapat masuk ke Kotim. Dengan begitu akan membuat harga sembako di Kotim lebih stabil.
“Artinya apabila kapal bermuatan besar itu dapat otomatis banyak yang dibawa dan stok banyak maka harga sembako akan turun,” tambahnya. Rencana pembuatan tol laut di sungai Mentaya inipun akan dirinya sampaikan kepada Menteri Perhubungan melalui video conference besok.
“Saya harap rencana kita ini disetujui dan alur Mentaya ini bisa dilewati kapal bermuatan 20 ribu ton lebih. Sehingga kalau itu bisa masuk maka itu otomatis kos biaya baik industri barang atau sembako bisa terjangkau,” tutup Halikinnor.
(dev/matakalteng.co.id)
Discussion about this post