SAMPIT – Menjelang bulan suci Ramadan, biasanya sebagian bahan sembako mengalami kelangkaan dan kenaikan harga. Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) menginstruksikan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk memonitoring.
“Ya kami berharap kesadaran dari pedagang besar karena kebiasaan kalau menghadapi bulan Ramadan biasanya ada yang menumpuk barang, sehingga pada saat mendekati Ramadhan ini baru dikeluarkan,” ungkapnya, Selasa 6 Maret 2021.
Lanjutnya, untuk mengantisipasi hal tersebut dirinya meminta kepada Dinas Perdagangan dan Industri serta OPD terkait untuk selalu memonitoring kebutuhan sembako, terutama di gudang-gudang milik distributor ataupun pedagang besar.
“Ya kalau perlu dilakukan razia, biar tidak terjadi penumpukan barang. Tapi dimonitor dulu,”tambah Halikinnor. Dirinya menyebut bahwa oknum yang melakukan penimbunan akan dikenai sanksi berupa pencabutan izin perusahaannya dan penutupan.
Oleh sebab itu, dirinya berharap tidak ada pedagang besar yang melakukan penimbunan barang. “Kami mengimbau mohon ini tidak dilakukan, agar harga tetap stabil. apalagi saat ini daya beli masyarakat sedang menurun karena usaha atapun kerjaan kita sedang sulit lantaran pandemi Covid-19,” sebutnya.
Namun, untuk saat ini dirinya memastikan bahwa distribusi sembako di Kotim masih aman dan lancar, belum ditemukan serta keluhan masyarakat terkait kelangkaan bahan sembako.
“Saya sudah pantau pasar dan menanyakan apakah distribusi masih lancar dan ternyata lancar. Cuma kalau dinaikan maka mereka juga akan menaikan menyesuaikan harga dari distributor,” jelas Halikinnor.
(dev/matakalteng.co.id)
Discussion about this post