KUALA KAPUAS – Kemarau panjang melanda di berbagai wilayah di Indonesia, tak terkecuali di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah (Kalteng).
Meski demikian, pemerintah setempat melewati Badan Usuha Milik Daerah (BUMD) seperti PDAM Kapuas tidak tinggal diam membantu permasalahan kekurangan air akibat kemarau yang diprediksi berlangsung hingga akhir tahun ini. Suplai air bersih melalui armada mobil tangki milik PDAM diluncurkan untuk masyarakat.
Melalui, pengaturan sirkulasi pembagian air bersih, warga dapat terbantu sementara kemarau berlangsung. Hal ini pun diiyakan oleh Mila, salah satu warga Kelurahan Selat Utara, Kecamatan Selat, Rabu 25 September 2019 petang.
Menurutnya, apa yang sudah dilakukan oleh jajaran pihak PDAM Kapuas sudah tepat. Sebab, giat bantuan itu merupakan cara antisipasi kesulitan air bersih bagi warga masyarakat Kota Air.
“Tapi aneh juga kok bisa terjadi kebakaran dua bidak kos-kosan ya. Padahal Kota Kuala Kapuas baru saja mendapatkan berkah curah hujan dari Tuhan,” beber ibu dua anak ini.
Terpisah, saat dikonfirmasi wartawan media ini kepada sanak saudara pemilik rumah bidak tersebut Amat, sapaan akrabnya, tidak menyangka jika rumah bidak yang terbakar tersebut milik adiknya. Sebab baru saja tadi sore hingga malam Kota Kuala Kapuas diguyur hujan.
Dirinya juga tidak mengetahui asal muasal sumber api tersebut, sehingga bisa membakar rumah bidak dua pintu tersebut. Saat ini pihak keluarga menyerahkan sepenuhnya kepada aparat kepolisian untuk bisa mengungkapkan kasus terbakarnya rumah bidak tersebut.
Adapun kerugian keluarga Amat adalah sekitar Rp25 juta rupiah dan satu buah sepeda motor trial ikut terbakar saat kejadian itu.
(gia/matakalteng.com)
Discussion about this post