KUALA PEMBUANG – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Seruyan menilai jika larangan dari membakar lahan nampaknya masih menjadi perhatian serius dan berdampak terhadap masyarakat khususnya para petani yang ada di Kabupaten Seruyan.
“Dampak dari larangan membuka lahan dengan cara membakar sangat terasa sekali di masyarakat, khususnya untuk ketahanan pangan kita,” kata Wakil Ketua I DPRD Seruyan Bambang Yantoko, Kamis 11 Februari 2021.
Menurutnya, zaman dahulu masyarakat yang ada di Kabupaten Seruyan masih bisa mempertahankan ketahanan pangan dan tidak akan terlalu pusing misalkan ada suatu hal yang tejadi misalnya saja seperti pandemi virus korona atau Covid-19.
“Kalau kita dulu itu tidak akan terlalu kesulitan terhadap pangan khususnya untuk padi, karena hasil produksinya sangat melimpah sekali, akan tetapi saat ini dampak dari larangan membakar lahan membuat sebagian besar petani tidak bisa menggarap lahannya,” ujarnya.
Akan tetapi semenjak hal tersebut, hampir sekitar 80 persen masyarakat khususnya yang berada di Daerah Pemilihan (Dapil) II dan III sangat bergantung terhadap pasokan beras dari pulau Jawa.
“Karena ini sangkut pautnya dengan isi perut masyarakat, kasihan mereka jika terus-terusan seperi ini, harus segera dicarikan solusi karena mereka sudah berulang kali menyampaikan keluhannya dan memang ini jadi dilema,” ujarnya.
(ald/matakalteng.com)
Dapatkan konten "Dewan Nilai Larangan Membakar Lahan Pengaruh Terhadap Ketahanan Pangan" dengan mengirim permintaan melalui email konten@matakalteng.co.id
Discussion about this post