PALANGKA RAYA – Kasus kekerasan yang dilakukan maupun dialami anak dibawah umur kerap terjadi di Indonesia secara umum. Anggota Komisi C DPRD Kota Palangka Raya, Sigit Widodo mengatakan jika sekolah memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan mental dari anak didik.
Dengan hampir setengah waktu aktivitas anak-anak tentunya dihabiskan di sekolah untuk belajar dan menimba ilmu, Sigit meminta sekolah untuk mampu memberikan peran maksimal seperti mengajarkan menanamkan empati bahkan sopan santun dalam keseharian di dunia pendidikan.
“Kadang sekolah hanya menuntut anak mengejar prestasi akademis sehingga mereka hanya berfokus pada satu hal tanpa memperhatikan sikap yang baik dan benar dalam bergaul sesama siswa,” ujarnya, Selasa 7 April 2020.
Dalam hal ini sekolah perlu tidak perlu terlalu menekan anak di sekolah agar tercipta kenyamanan antara guru dan murid sehingga keterbukan dan sikap kebersamaan antara siswa, guru, dan orang tua murid tercipta.
“Saya berharap tidak ada kasus kekerasan di Palangka Raya. Jika dimasa mendatang terjadi, maka harus ada aturan yang tegas terhadap terhadap kasus bullying dan kekerasan. Harus ada efek jera untuk mencegah hal tersebut agar tak berulang lagi dan lagi,” tegasnya.
Tidak kalah penting, pengawasan penggunaan gadget pun, diakuinya harus dilakukan. Dengan bebasnya akses teknologi dan informasi, tentu tak bisa dipungkiri akan banyak pula konten positif bahkan negatif yang mampu mempengaruhi sisi psikologis anak.
(vi/matakalteng.com)
Discussion about this post