SAMPIT – DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur meminta agar pemerintah setempat mewaspadai kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok terutama beras, gula serta telur.
“Karena sekarang ini sejak akhir tahun 2023 lalu hingga 2024, masyarakat banyak menyampaikan keluhan atas kenaikan sejumlah bahan pokok. Bahkan harga beras sejak tanggal tidak mengalami penurunan namun selalu mengalami kenaikan signifikan,” ucap Anggota DPRD Kotim, Mariani, Senin, 12 Februari 2024.
Menurutnya, dampak dari kenaikan harga suatu komoditas seperti sembako berakibat pada meningkatnya inflasi di daerah. Sementara beban yang akan di tanggung masyarakat kelas bawah akan semakin berat.
“Apalagi kebutuhan ini memang kebutuhan yang harus dibeli oleh masyarakat untuk kehidupan sehari-hari. Sehingga mereka tentunya akan kebingungan ketika harga terus mengalami kenaikan sementara gaji atau pendapatan tidak ada peningkatan,” tegasnya.
Diketahui, hingga saat ini 1 kg beras berkisar dari harga Rp 15.000 hingga Rp 18.000. Harga tersebut terus mengalami peningkatan sejak tahun lalu yang mana awalnya harga beras dimulai dari harga Rp 10.000 hingga Rp 11.000.
Diungkapkannya, kenaikan harga beras dapat memiliki dampak sosial ekonomi yang serius terutama pada kelompok masyarakat rentan. Beberapa dampak diantaranya adalah peningkatan biaya hidup, mengakibatkan kelaparan dan malnutrisi, dan menimbulkan ketidakstabilan sosial.
“Harga kebutuhan lainnya yang juga terus mengalami kenaikan adalah telur ayam, karena kita ketahui pasokan telur ke Kotim ini berasal dari luar daerah. Namun jika terus mengalami kenaikan telur yang biasanya menjadi pilihan sebagai lauk sehari-hari karena murah, kini juga akan ditinggalkan,” ujarnya.
(dia/matakalteng)
Discussion about this post