SAMPIT – Sejumlah masyarakat yang tergabung dalam kelompok tani di wilayah Kecamatan Cempaga, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) melaporkan pengelola alat milik pemerintah kepada DPRD. Diduga pengelola alat berat di wilayah itu tidak profesional.
“Salah satunya adalah ketidakprofesionalan dalam manajerial pinjam pakai. Saya menyayangkan sistem pengelolaan alat berat khususnya pinjam pakai di Kecamatan Cempaga. Sebab ada yang sudah lama mengantri tetapi ini kadang terabaikan,” kata Anggota Komisi II DPRD Kotim, Ary Dewar, Senin 3 Juli 2023.
Lanjutnya, ada kelompok tani yang sudah mengajukan namun tak kunjung mendapatkan pinjam pakai alat berat ini. Namun ada pihak lain justru mendapatkan prioritas oleh BPP sebagai pengelolanya.
Ary Dewar menuding pengelolaan alat berat yang tidak profesional ini berujung kepada persoalan ditengah masyarakat. Dia mendorong peminjaman alat ini harusnya dengan sistem berjangka dan sistem siapa yang lebih dulu mendaftar itu yang juga yang diprioritaskan.
“Persoalan ini harus dibenahi oleh Dinas Pertanian hingga kepada pihak Balai Penyuluh Petanian (BPP) harusnya profesional,” tegasnya.
Ary Dewar mengaku banyak mendapatkan keluhan masyarakat perihal tersebut. Maka dari itu dia menekankan kepada pemerintah daerah untuk mengevaluasi pihak yang selama ini mengelola khususnya di Kecamatan Cempaga.
“Harus ada evaluasi karena kami dulu menyetujui anggaran ini untuk bisa dimanfaatkan bukan untuk dimonopoli ataupun ada anak emas yang selalu diprioritaskan untuk dipinjam,” tandasnya.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post