SAMPIT – Banjir yang melanda sejumlah daerah di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) disinyalir semakin parah, warga-warga terpaksa mengungsi dan beberapa mengalami kerugian besar. Namun masih ada salah satu desa yang hingga kini belum tersentuh bantuan apapun dari pemerintah.
Wakil Ketua I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kotawaringin Timur (Kotim) Rudianur menyebutkan, desa yang sampai saat ini belum mendapatkan perhatian dari pemerintah yakni Desa Sumber Makmur yang berada di Kecamatan Mentaya Hilir Utara (MHU).
“Padahal banjir yang terjadi di desa ini bersamaan dengan banjir yang terjadi di Desa Natai Baru, namun pemerintah hanya mengunjungi Desa Natai Baru, sedangkan Desa Sumber Makmur tidak ada sama sekali,” ujar Rudianur, Sabtu 28 Mei 2022.
Diinformasikannya, banjir di Desa Sumber Makmur cukup besar hingga membuat sejumlah warga yang ada di daerah itu mengalami banyak kerugian. Tidak hanya rumah warga yang terendam banjir, namun kebun-kebun milik warga juga ikut terendam sehingga tanaman warga menjadi rusak.
“Sebanyak 36 unit rumah yang terendam dan hampir puluhan hektare kebun ikut terendam. Tentu ini sangat merugikan, karena tanaman warga tidak bisa dipanen. Semua hancur, untuk mencari makan saja mereka kesulitan. Ini harus diperhatikan juga oleh pemerintah,” tegasnya.
Menurut Rudianur, pemerintah harus memberikan bantuan berupa bahan pokok dan juga harus memikirkan bagaimana solusinya terhadap kebun-kebun warga yang terendam banjir ini. Apakah nanti setelah surut mendapatkan bantuan bibit atau yang lainnya.
“Kemarin saya mengunjungi lokasi banjir tersebut, dan rumah warga sudah tenggelam. Air masuk ke dalam rumah sudah sekitar 4 hari, bahkan sebagian warga sudah membuat panggung seadanya di dalam rumah untuk mengamankan kasur dan barang-barang lainnya,” ujarnya.
Lanjutnya, tidak hanya rumah warga, kantor desa dan juga sekolahan di daerah itu turut tenggelam. Sehingga tidak memungkinkan untuk dilakukan pembelajaran di sekolah. Ketinggian air mencapai lutut orang dewasa. “Selain masalah tersebut warga juga mengadu anak-anak hingga bayi mereka mengalami gatal-gatal,” ungkapnya.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post