SAMPIT – Anggota Komisi III DPRD Kotawaringin Timur (Kotim) Dadang H Syamu meminta, pemerintah setempat agar meningkatkan kewaspadaan dalam hal penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Pasalnya ujar Dadang, Karhutla sudah mulai marak terjadi di Kotim khususnya di Kota Sampit. Bahkan pada saat malam hari di sejumlah daerah sudah mulai berkabut asap dan membuat mata perih.
“Apalagi kita tahu permasalahan karhutla ini tidak pernah selesai sejak dulu, selalu saja ada kejadian baik dalam skala besar maupun kecil setiap tahunnya,” kata Dadang, Jumat 28 Januari 2022.
Untuk itu Dadang meminta pemerintah lebih tegas dan waspada dalam hal pencegahan terjadinya karhutla, serta pelakunya harus di proses secara hukum agar menjadi contoh bagi yang lain untuk tidak melakukan hal serupa.
“Karhutla merupakan ancaman rutin yang rawan terjadi setiap tiba musim kemarau karena luasnya sebaran tanah gambut di daerah Kotim. Saat kemarau, gambut mudah kering sehingga sangat mudah terbakar, padahal sulit dipadamkan karena api membakar hingga ke dalam tanah meski api di permukaan sudah padam,” ujarnya.
Untuk itu, menurutnya seharusnya sudah ada desain atau skema jelas pencegahan dan penanganan ancaman bencana tahunan ini. Selain itu, penanganannya dari tahun ke tahun seharusnya semakin baik, diwujudkan dengan kemampuan mencegah dan menekan potensi karhutla hingga sekecil mungkin.
“Pemerintah daerah harus memaksimalkan upaya-upaya pencegahan. Tujuannya agar pencegahan bisa dilakukan dengan baik dan berhasil sesuai harapan. Sarana dan prasarana pemadaman kebakaran harus dilengkapi, seperti memperluas sebaran sumur bor atau embung air, terutama di wilayah yang berpotensi besar terjadi kebakaran lahan,” tegasnya.
Langkah pencegahan dinilai jauh lebih penting untuk dilakukan. Selain lebih mudah dan murah, pencegahan juga memungkinkan disertai upaya-upaya berdampak pada ekonomi masyarakat, seperti pemberdayaan masyarakat dalam memanfaatkan lahan telantar dan merawatnya sehingga tidak sampai terbakar atau dibakar.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post