SAMPIT – Rancangan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) Kotawaringin Timur (Kotim) tahun anggaran 2022 sudah mulai dibahas, yang mana RAPBD 2022 disusun masih dalam kondisi pandemi Covid-19.
Dikatakan oleh Ketua Fraksi PAN DPRD Kotim Dadang H Syamsu, meskipun sudah ada angka penurunan kasus, pihaknya memohon agar semua pihak masih tetap menggunakan protokol kesehatan. “Hal ini memberikan dampak yang luar biasa terhadap kondisi kesehatan, sosial, dan ekonomi baik di global maupun nasional. Pemerintah terus melakukan langkah-langkah kebijakan luar biasa untuk menjaga dan memulihkan kondisi kesehatan, kesejahteraan masyarakat, dan dunia usaha,” kata Dadang, Sabtu 20 November 2021.
Dengan dukungan penuh seluruh anggota Dewan, menurutnya langkah-langkah tersebut diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian di tahun 2022. “Fraksi PAN menyadari bahwa pertumbuhan ekonomi tahun 2022 akan ditentukan oleh beberapa faktor utama, yaitu salah satunya keberhasilan penanganan pandemi Covid-19, termasuk upaya riset vaksin,” ujarnya.
Kemudian lanjut Dadang, kondisi pemulihan kinerja perekonomian global, terutama dipengaruhi penanganan pandemi Covid-19, serta harga komoditas. “Selain itu juga upaya reformasi struktural untuk meningkatkan kemudahan usaha dan menarik investasi dan dukungan kebijakan fiskal melalui lanjutan program pemulihan ekonomi nasional (PEN),” tegasnya.
Dari sisi supply tambahnya, pihaknya memandang bahwa tahun 2022 menjadi tahun pemulihan sekaligus momentum untuk reformasi struktural guna mendorong produktivitas dan daya saing industri. Sektor Industri Pengolahan diharapkan kembali menjadi engine of growth dengan dukungan berbagai upaya kebijakan pemulihan dan upaya revitalisasi.
Perbaikan infrastruktur digital juga akan mampu mendorong sektor terkait ekonomi digital dan sektor yang menggunakan teknologi tinggi, seperti sektor informasi dan komunikasi, jasa keuangan, serta jasa perdagangan ritel dan sektor UMKM untuk tumbuh di atas rata-rata. “Di samping itu, Pemerintah daerah harus tetap memprioritaskan ketahanan pangan dan ketahanan energi sebagai penopang untuk menggerakkan perekonomian di Kotim,” pungkasnya.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post