SAMPIT – Belum lama ini, Anggota Komisi I dan Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) melakukan kunjungan dialogis ke Bandara H Asan Sampit.
Dimana disebutkan oleh Anggota Komisi I DPRD Kotim SP Lumban Gaol, ternyata selama ini Bandara H Asan menyimpan permasalahan panjang yang hingga kini belum terselesaikan.
“Dalam kunjungan itu kami menemukan beberapa kendala terkait wacana pengembangan Bandara tersebut yang sudah sejak lama terjadi, yakni belum tuntasnya pembebasan lahan masyarakat di dalam bandara itu sendiri,” beber Gaol, Kamis 28 Januari 2021.
Dikatakannya juga, saat itu pihaknya bersama jajaran komisi I dan IV membahas tentang strategi pengembangan Bandara Haji Asan Sampit.
“Ternyata kemajuan Kotim ini terlihat hanya diproyek-proyek multiyears saja, yang terkesan wah. Objek vital seperti bandara yang seharusnya steril dari aktivitas masyarakat, demi keamanan penerbangan itu semestinya harus benar-benar diperhatikan dan menjadi prioritas,” tegasnya.
Namun ujarnya, dirinya menilai sampai sejauh ini pengembangan bandara tersebut terkendala sengketa dengan masyarakat akibat lambannya penyelesaian.
“Persoalan ini tidak tahu sampai kapan selesainya kalau tidak diperhatikan, pemerintahan yang saat ini akan mewariskan lagi kepemerintahan selanjutnya. Begitu seterusnya,” bebernya.
Dirinya berharap, agar program pengembangan bandara tersebut nantinya baik dari segi keamanan, dan lintasan penerbangan bisa segera ditindaklanjuti terutama menyangkut sengketa dengan ganti rugi lahan masyarakat.
“Bagaimana daerah ini akan maju secara signifikan kalau sekelas bandara yang memang merupakan sumber utama dalam rangka meningkatkan kemajuan itu sendiri tidak mendapat perhatian khusus, tentunya kalau bisa dikembangkan maskapai yang besar sejenis Airbus bisa masuk ke Kotim ini,” demikian Gaol.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post