SAMPIT – Dengan resmianya ditetapkan empat pasang calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), membuat pertarungan untuk merebut kursi nomor satu dan dua semakin panas.
Ketua DPRD Kabupaten Kotim Rinie mengatakan, jangan sampai perebutan kursi ini menjadi ajang pertarungan untuk saling menjatuhkan. Apalagi sampai menimbulkan permusuhan.
“Semua pihak baik pasangan calon yang melaju dalam Pemilihan Kepasa Daerah (Pilkada) Kotim, Partai Pengusung, Tim Pemenganan, simpatisan dan juga masyarakat pada umumnya harus bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas),” ujarnya, Sabtu 26 September 2020.
Hal itu menurutnya harus dilakukan bersama untuk menjunjung tinggi pelaksanaan Pilkada agar berjalan damai dan aman, tanpa menimbulkan permusuhan.
“Diharapkan Pilkada ini menjadi ajang Pilkada yang sehat, tanpa saling menjatuhkan. Karena ini pesta demokrasi kita bersama bukan ajang permusuhan antar pendukung. Berbeda pilihan itu hal biasa, namun bukan berarti rasa kekeluargaan kita hilang kepada sesama,” ujarnya.
Dia mengakui, saat ini kondisi politik di tengah masyarakat semakin meningkat. Perdebatan di media sosial (medsos), bahkan saling hujat pun sepertinya sudah mulai terjadi. Diharapkan hal itu tidak berlanjut, karena sangat rentan memantik reaksi keras antar pendukung.
“Pendukung yang baik hendaknya tidak saling memperdebatkan yang tidak seharusnya. Harus saling menghargai pendapat dan pilihan masing-masing. Pilkada ini hanya sebentar saja tapi persaudaraan, persahabatan itu selamanya. Jadi jangan ciderai momentum Pilkada yang dilaksanakan lima tahun sekali ini,” kata Politikus PDI Perjuangan ini.
Lanjutnya, buktikan saja dukungan masinh-masing saat hadir ke TPS, bukan beradu argumen yang tidak jelas di media sosial maupun lainnya. Namun ia mengingatkn tentu dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post