SAMPIT – Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Bunyamin mengatakan, agar penanganan abrasi di pantai Ujung Pandaran harus dilakukan secara maksimal. Menurutnya, karena di daerah tersebut banyak sekali kekayaan alam dan juga aset daerah yang harus dijaga.
“Sehingga pemerintah kabupaten harus benar-benar malakukan penanganan ini. Agar aset daerah disana tetal terjaga,” ujarnya, Selasa 22 September 2020. Lanjutnya, tidak hanya ada aset daerah yang harus dijaga. Di daerah tersebut juga sedang sibangun proyek destinasi pariwisata pemeintah kabupaten yang bernilai puluhan miliar.
Sehingga jika penanganan abrasi tidak dilakukan dengan benar, maka proyek tersebut akan sia-sia. “Penanganan abrasi ini hendaknya melihat dari daerah yang sudah sukses, dan mampu bertahan dari abrasi. Contohkan di daerah Jawa sudah banyak melakukan penanganan itu, agar abrasi di pantai Ujung Pandaran tidak terkesan penanganannya tambal sulam,” sebutnya.
Dikatakannya, penanganan dengan mencontoh daerah – daerah yang sukses dapat mencegah dan menanggulangi abrasi pantai dengan maksimal. “Pantai di Jakarta mampu dan lebih baik penanganannya. Penanganan maksimal diperlukan agar tidak setiap tahun proyek pemerintah selalu berkutat untuk ini.
Jika hanya diselesaikan dengan sekali program ini akan lebih baik lagi,” tegasnya. Disebutkan Bunyamin, misalnya 50 meter menjorok ke laut sudah dipasang pemecah ombak dengan batu belah, itu sudah banyak contoh-contoh daerah lain yang menggunakannya dan terbukti sukses dalam waktu jangka panjang. Diketahui, abrasi yang terjadi di Pantai Ujung Pandaran Desa Ujung Pandaran, Kecamatan Teluk Sampit cukup parah.
Sehingga mengancam keindahan pantai kebanggaan Kotim itu. Bahkan dari infromasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kotim, abrasi sudah mencapai tangga Rumah Betang. Sehingga menyebabkan tangga Rumah Betang harus dilepas untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post