SAMPIT – Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Parimus menyebutkan dirinya sangat peduli dan teratrik terhadap kelestarian budaya lokal, khususnya budaya yang ada di Kotim.
Hal ini terbukti bahwa sering kali di dapati Parimus turun kelapangan untuk menghadiri berbagai acara tradisi lokal. Ia mengaku hal ini guna memberikan dukungan secara moril agar budaya dan adat istiadat tidak ditinggalkan begitu saja.
“Sebagai putra daerah yang juga dibesarkan melalui lingkungan adat dan budaya lokal dengan segala kearifannya, sangat menghargai eksitensi budaya lokal. Namun saya melihat selama ini budaya kita cenderung terabaikan. Mulai ditinggalkan oleh generasi muda,” ungkapnya, Sabtu 15 Agustus 2020.
Menurutnya, ini adalah kondisi yang memprihatinkan. Diakuinya, mempertahankan serta menumbuh kembangkan kembali semangat untuk pelestarian budaya ini tidaklah mudah.
Namun tetap harus bersama-sama dilakukan. Nanyak hal yang sejatinya lahir dari budaya suku Dayak yang harusnya menjadi norma-norma dalam kehidupan masyarakat tidak ada lagi.
“Ditengah masyarakat norma-norma adat sudah tidak terlihat lagi di laksanakan. Ini karena kurang kepedulian dan kebeprihakan dari pihak terkait untuk tetap mempertahankannya. Seandainya punya komitmen yang sama maka keberadaan adat istiadat serta budaya lokal ini tidak akan tergerus,” imbuhnya.
Bahkan ia mencontohkan salah satu daerah yang punya semangat dan komitmen kuat untuk mempertahankan budaya, salah satunya di Bali. Disana masih mampu mempertahankan budaya dan kearifan lokal. Meskipun disana menjadi daerah kunjungan utama para turis dari berbagai Negara.
“Saya melihat Bali sejak awal memang sudah ditanamkan bahwa adat istiadat tidak bisa dianggap main-main. Memang murni untuk kepentingan pelestarian adat budaya,” ujarnya.
Lanjutnya, orang luar yang tertarik datang ke suatu wilayah sebenarnya untuk melihat dan mengkaji lebih jauh mengenai budaya dan adat istiadat. Terutama para turis asing.
“Kita harus bangga jadi orang Dayak, jangan justru sebaliknya meninggalkan identitas diri hanya karena mengikuti zaman. Dan pesan saya kepada generasi millenial, supaya tidak meninggalkan budaya dan adat istiadat dari nenek moyang kita,” demikiannya.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post