SAMPIT – Banyaknya keluhan dari orangtua murid terkait pembelajaran secara daring, ternyata ada beberapa sekolah yang meski tidak bisa melakukan pembelajaran menggunakan daring mereka melakukan pembelajaran dengan luring (luar jaringan).
Bahkan ujar Ketua Komisi III DPRD Kotim H Sanidin, sekolah-sekolah sudah menyediakan buku-buku untuk dipinjamkan kepada peserta didik selama menjalankan pembelajaran dari rumah.
“Sehingga materi yang harus di sampaikan sesuai dengan kurikulum tetap tersampaikan meski tidak bertatap muka,” ujarnya, Rabu 22 Juli 2020.
Ia berharap agar para pendidik di Kotim bisa lebih aktif untuk memantau tugas-tugas yang diberikan kepada peserta didik di rumah.
“Begitu juga dengan dinas pendidikan harus memantau, agar proses pendidikan ini berjalan dengan baik meskipun yang kita tahu kalau tidak tatap muka mungkin kualitas yang diharapkan tidak bisa tercapai sepenuhnya,” sebutnya.
Lanjutnya, setidaknya dengan kondisi saat ini yang telah dilakukan oleh sekolah dan dinas pendidikan sudah cukup bagus.
“Dengan adanya kebijakan dari pemerintah pusat yang kita teruskan di kabupaten, belajar dari rumah artinya sekolah tetap berjalan. Hanya cara pembelajaran tidak bertatap muka di ruang kelas namun dari rumah baik secara daring maupun luring,” imbuh Sanidin.
Oleh karena itu menurutnya, semua pihak harus memahami baik orang tua siswa maupun guru. Bahwa meski tidak tatap muka pembelajaran tetap dilakukan oleh guru.
“Tergantung kebijakan sekolah masing-masing, apakah guru mendatangi kerumah siswa atau melalui jaringan internet tadi,” tutupnya.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post