SAMPIT – Wacana pembentukan Panitia Khusus (Pansus) Covid-19 yang digaungkan DPRD Kotawaringin Timur (Kotim) terancam batal di bentuk. Setelah beberapa kali digelar rapat, termasuk seluruh fraksi, namun hingga saat ini belum ada tanda-tanda dilanjutkan.
Seperti diketahui, pembentukan pansus Covid-19 ini diinisiasi oleh tiga fraksi, yakni fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Fraksi Golongan Karya (golkar), serta fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Dalam perjalanannya, usulan itu mendapat perlawanan dari fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan ) Fraksi Demokrat dan Fraksi Gerindra, yang sudah secara tegas tidak setuju pansus dibentuk, sedangkan Nasdem sendiri masih berdiri ditiang tengah dan memilih diam untuk sementara ini.
Disisi lain Anggota DPRD Kotim M.Kurniawan Anwar yang merupakan anggota fraksi PAN mengungkapkan, pansus ini kemungkinan besar tidak jadi dibentuk lantaran masalah anggaran menjadi persoalan berbagai pihak.
“Tidak ada anggaran, faktanya sudah beberapa pekan ini pasca kita rapat soal wacana pembentukan pansus ini belum juga ada tanda-tanda dilanjutkan, karena nantinya toh kalau dilanjutkanpun hasilnya terakhir ada ditangan banmus,” ujarnya, Senin 22 Juni 2020.
Ia juga memaparkan, berkaitan dengan tetap terbentuknya pansus atau tidak masih menjadi tanda tanya besar, mengingat yang menjadi persoalan banyak pihak menurutnya yakni memerlukan anggaran
“Informasi terakhir pansus memerlukan anggaran, oleh sebab itu karena kondisi kuangan kita tidak mampu, pansus itu terancam batal,” ujar anggota Komisi IV ini.
Namun demikian, Kurniawan memastikan jajaran fraksi PAN tetap berkomitmen tetap menjalankan tugas dan fungsi pokok dewan semaksimal mungkin terlebih terhadap soal fungsi pengawasan.
“Perlu kami tekankan, kendatipun pansus tidak bisa dibentuk namun fraksi PAN akan memaksimalkan pengawasan, harapan kami seluruh masyarakat Kotim ini bisa bersama-sama mengawasi kinerja para tim Gugus Tugas mengingat besarnya anggaran yang sudah digelantor kan untuk menangi covid 19 ini,” tukasnya.
(sdr/matakalteng.com)
Discussion about this post