SAMPIT – Pada saat menjalankan ibadah puasa selama bulan Ramadhan, kebanyakan orang memilih untuk tidur sepanjang hari atau bermalas-malasan untuk menghemat tenaga dengan anggapan puasa tidak akan terasa dan setelah bangun tidur sudah mendekati jam berbuka.
“Padahal selama puasa tidak disarankan tidur berlama lama apalagi bermalas-malasan, namun harus tetap melakukan aktivitas seperti biasanya dan juga mengatur pola tidur agar tetap sehat dan tidak mudah lemas saat menjalankan ibadah puasa,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kotim, Nugroho Kuncoro Yudho, Minggu 24 Maret 2024.
Lanjutnya, aktivitas salat Tarawih dan sahur selama bulan Ramadhan cenderung menyebabkan perubahan pada pola tidur. Pasal ha, saat puasa, diharuskan bangun pagi antara jam 3 atau 4 pagi untuk sahur. Sehingga, penting untuk mengetahui cara mengatur waktu tidur saat puasa agar tidur tetap berkualitas.
“Selain salat Tarawih, beberapa orang mungkin juga melakukan aktivitas ibadah lainnya di malam hari saat Ramadhan. Namun harus dipastikan tetap tidur malam yang cukup, setidaknya selama 5 jam hingga bangun sahur. Usahakan tidur malam lebih awal, jika biasanya tidur jam 11 malam, cobalah tidur jam 10 malam selama Ramadhan,” ungkapnya.
Lanjutnya, cobalah tidur siang saat puasa selama 20–30 menit (power nap). Durasi tersebut sudah cukup ideal untuk memberikan energi secara optimal. Direkomendasikan untuk melakukan power nap ini saat menuju waktu salat Zuhur, yaitu pada tengah hari sekitar pukul 11.30 WIB.
“Cara mengatur waktu tidur saat puasa adalah menentukan waktu tidur dan bangun di jam yang sama. Mengikuti jadwal tidur tepat waktu merupakan langkah yang baik agar tetap bisa mendapatkan tidur berkualitas selama bulan Ramadan. Jika dilakukan secara rutin, hal ini dapat membantu mengatur ulang ritme sirkadian tubuh. Sehingga kita akan terbiasa dengan jam tidur dan bangun yang baru sesuai dengan aktivitas Ramadhan,” ucapnya.
Karena menurut Nugroho, selama bulan Ramadhan, seseorang cenderung lebih aktif beraktivitas di malam hari, seperti berbuka puasa dan salat Tarawih. Hal inilah yang menjadi salah satu faktor berubahnya ritme sirkadian (jam biologis) tubuh saat puasa. Di samping itu, kegiatan sahur yang dilakukan sebelum fajar juga turut memengaruhi perubahan pola tidur saat puasa.
(dia/matakalteng)
Discussion about this post