SAMPIT – Akhir-akhir ini ada modus baru yang dilakukan oleh penipuan undangan pernikahan online atau digital. Penipuan ini sudah banyak beredar di masyarakat sehingga menyebabkan korbannya mengalami kerugian ratusan bahkan jutaan rupiah. Untuk itu masyarakat Kotawaringin Timur (Kotim) diimbau untuk berhati-hati.
Modus penipuan yang marak terjadi yakni permintaan untuk menginstal aplikasi undangan pernikahan dan memaksa para pengguna untuk mengklik sebuah link yang dikirim oleh pelaku. Modus ini dinamakan di dunia hacking Sniffing yaitu penyadapan terhadap lalu lintas data pada suatu jaringan komputer.
Aktivitas ini biasanya disalahgunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab untuk mencuri informasi penting dari korbannya. Penipu online tersebut mengirim undangan pernikahan digital melalui WhatsApp atau WA. Alih-alih menampilkan rincian undangan, tautan yang yang dikirimkan melalui WhatsApp itu mengarahkan pengguna ke sebuah aplikasi dengan format APK.
“Biasanya jika di klik atau di instal, aplikasi itu akan mencuri informasi pribadi pengguna sehingga memungkinkan penipu untuk membobol rekening pribadi korban,” kata Kasat Reskrim Polres Kotim, AKP Lajun Siado Rio Sianturi kepada wartawan ini, Kamis 2 Februari 2023.
Aplikasi yang dikirim sebagai “undangan pernikahan digital” itulah yang berbahaya. Mekanismenya, ketika aplikasi tersebut diinstal, biasanya muncul beberapa peringatan dari sistem ponsel yang akan mengkonfirmasi apakah pengguna yakin akan menginstal aplikasi itu.
“Sebab, aplikasi dengan format APK adalah aplikasi dari luar toko aplikasi resmi seperti Play Store maupun App Store, sehingga tidak disarankan karena dapat berpotensi berbahaya,” ungkapnya.
Lajun menghimbau kepada masyarakat, agar bisa menggunakan aplikasi yang resmi untuk mencegah terjadinya penipuan dengan modus undangan, belanja, peradilan. Untuk saat ini di wilayah kotim sendiri belum ada pelaku yang diamankan terkait penipuan yang sedang marak terjadi ini, namun untuk laporannya juga sudah ada.
“Jangan terlalu percaya dengan modus jual beli yang legalitas nya belum jelas, gunakan aplikasi yang disarankan. Jika ada nomor baru yang menghubungi dan menyuruh gini gitu, jangan terlalu percaya karena memang itu bisa jadi penipuan,” Bebernya.
“Kalau masalah kasus kaya gini, kami sampai sekarang belum ada mengamankan pelaku, karena ini juga mencangkup masalah ilmu IT atau Hacking, tapi untuk laporannya pihak Dumas juga banyak menerima terkait penipuan online ini. Intinya masyarakat harus hati-hati terhadap modus penipuan yang beredar,” tutupnya.
(gus/matakalteng.com)
Reproduction and distribution of https://www.matakalteng.com/?p=104180 content to other sites is prohibited without permission.
More information, please contact us.
Discussion about this post