KUALA PEMBUANG – Hingga saat ini bencana banjir setinggi satu sampai tiga meter yang melanda wilayah hulu Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah (Kalteng) merendam 35 desa dari lima kecamatan, yaitu Kecamatan Seruyan Tengah, Seruyan Hulu, Batu Ampar, Suling Tambun, dan Danau Seluluk.
Terjadi penambahan 14 desa yang terendam akibat tingginya intensitas hujan yang memicu debit air di Daerah Aliran Seruyan (DAS) tidak terkendalikan. Akan tetapi, belum bisa dipastikan berapa penambahan jumlah Kepala Keluarga (KK) yang memutuskan untuk mengungsi ke dataran tinggi atau berlindung di atap rumahnya masing-masing serta kerugian materil yang dialami.
Dari data perkiraan cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), menunjukkan bahwa wilayah hulu Kabupaten Seruyan akan mengalami hujan hingga Selasa 15 September 2020 atau dua hari ke depan, kemudian per Rabu 16 September 2020 hingga, Sabtu 19 September 2020 cuaca cerah.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Seruyan, Agung Sulistyono menduga telah terjadi perusakan alam yang cukup berat dan massif di wilayah hulu daerah itu. Pasalnya, bencana banjir tahun ini parah dari 15 tahun terakhir atau terparah dari tahun 2017.
“Sekarang seharusnya musim kemarau. Namun, perubahan cuaca terjadi begitu cepat dan tidak terbendung. Saya menduga telah terjadi perusakan alam yang besar di wilayah hulu, sehingga menyebabkan daerah resapan air yang tinggi tidak mampu menyerap debit air dan otomatis menyebabkan sungai meluap,” ungkapnya, Minggu 13 September 2020.
Diketahui, data dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian tahun 2011 luasan wilayah Kabupaten Seruyan ialah 16.404 kilometer persegi dan didominasi tanaman kelapa sawit yang dibagi menjadi dua kepemilikan yaitu perkebunan milik rakyat per tahun 2005-2010 seluas 9.345 hektar (ha) dan perkebunan milik swasta per tahun 2005-2010 seluas 230.257 ha. Artinya, 239.602 ha hutan di daerah itu dialihfungsikan hanya untuk dua jenis perkebunan yang secara mekanisme pengelolaan harus membuka lahan ini.
Pada kesempatan lain, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Seruyan pun tidak tinggal diam melihat kondisi ini. Terhitung per Jumat 11 September 2020, Pemkab Seruyan turun ke lapangan guna melakukan pendataan dan memberikan bantuan logistik kepada warga terdampak. Pemkab juga telah menyiapkan beras 100 ton yang nantinya akan dibagikan serta dana Rp1 miliar digunakan untuk penanggulangan banjir.
(zen/matakalteng.com)
Discussion about this post