PALANGKA RAYA – Memasuki musim kemarau pemerintah mulai melakukan sejumlah persiapan untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan. Salah satunya, Walikota Palangka Raya Fairid Naparin meminta agar sumur bor dapat diaktifkan kembali.
Menurut Fairid, keberadaan sumur bor yang masih efektif dan berfungsi, dapat dimanfaatkan sebagai bagian dari langkah pencegahan dini terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kota Palangka Raya.
“Banyaknya sumur bor tersebar pada sejumlah kawasan yang berpotensi terjadi karhutla. Keberadaan sumur bor ini harus dioptimalkan operasionalnya,” ujar Fairid, Senin 14 Januari 2021.
Fairid juga menambahkan bahwa pihaknya akan melakukan pemeriksaan kelayakan operasional sumur bor, sehingga dapat memastikan sumur-sumur ini berfungsi dengan baik. Hal tersebut perlu dilakukan karena dari sekian banyak sumur beberapa mungkin sudah tidak berfungsi dengan baik disebabkan banyak faktor.
“Bisa jadi, ketika musim kering, sumur bor akan sulit mengeluarkan air. Nah, inilah yang nantinya harus diperiksa kembali kelayakan setiap sumur bor yang ada,” tukasnya.
Terkait sarana prasarana (sarpras) untuk menanggulangi karhutla di Kota Palangka Raya, Fairid mengatakan sampai saat ini pihaknya belum lagi mendapatkan bantuan sarpras dari pemerintah pusat.
“Terkait sarpras ini memang belum kami usulkan, namun seperti kepolisian ada beberapa sarpras nantinya diberikan oleh pihak pusat. Nah, dengan begitu pihak kepolisian dapat membantu ketika terjadi karhutla di Kota Palangka Raya,” tandasnya.
Maka dari itu Fairid menekankan memasuki musim kemarau ini akan dimasifkan kembali sosialisasi akan bahaya karhutla. Hal itu harus terus dilakukan setiap stakeholder terkait, termasuk TNI dan Polri.
Iya menyebutkan semua itu akan terwujud, manakala ada dukungan dari masyarakat luas. Contohnya, masyarakat harus taat tidak membakar lahan ketika sudah memasuki musim kemarau ini. “Tidak membakar lahan merupakan kunci utama untuk bersama-sama mencegah terjadinya karhutla di kota ini,” pungkas Fairid.
(vi/matakalteng.com)
Discussion about this post