SAMPIT – Tarif sunat atau khitanan bagi anak laki-laki di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dinilai masih cukup mahal. Itu menjadi alasan ratusan orangtua mengikutkan anaknya mengikuti kegiatan sunatan massal di rumah jabatan Bupati Kotim, Rabu 2 November 2022.
“Anak mau disunat sudah lama, tapi kami belum punya biaya. Alhamdulillah ada kegiatan ini, jadi kami ikutkan,” kata Siti Hatipah, salah satu orangtua peserta.
Diketahui, ratusan warga berbondong-bondong sejak pukul 07.00 WIB. Mereka mengantarkan anaknya untuk mengikuti sunatan massal yang digelar oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kotim secara gratis.
Untuk mengkhitankan anak perlu biaya setidaknya Rp 500-700 ribu. Baginya yang hanya ibu rumah tangga dan suaminya pekerja serabutan, jumlah tersebut tidak sedikit. Harus mengumpulkan dengan waktu cukup lama. “Ini sangat membantu kami, terutama orang yang tidak mampu. Karena biaya sunat itu cukup besar. Semoga pemerintah sering menggelar kegiatan yang sifatnya dapat membantu orang tidak mampu,” tuturnya.
Ditambah Kepala Dinas Kesehatan Umar Kaderi, biaya sunat saat ini bervariasi. Ada dua metode yang digunakan, secara manual sekitar Rp 500 ribu. Sedangkan secara alisklamp dari Rp 500 ribu sampai Rp 1 juta. “Tapi kali ini kami gelar secara gratis. Makanya banyak yang mengikuti terutama dari Kecamatan Baamang dan Mentawa Baru Ketapang,” ucapnya.
Disebutnya, kegiatan tersebut melebihi kouta. Dari 100 orang yang ditargetkan. Ternyata 260 anak yang mendaftar. “Semoga kegiatan ini bisa membantu warga kita. Masih akan ada lagi sejumlah kegiatan yang dilakukan Dinkes. Salah satunya pemeriksaan gratis di Kecamatan Telawang dengan menghadirkan 6 dokter spesialis. Ini dalam rangka Hari Kesehatan Nasional (HKN),” tutupnya.
(dev/matakalteng.com)
Discussion about this post