SAMPIT – Wacana Bupati Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor yang ingin menjadikan Pulau Hanibung yang berada di Desa Camba, Kecamatan Kota Besi sebagai destinasi wisata baru di Kotim mulai digarap dengan sudah dilakukan survei pertama pada Selasa, 16 Januari 2024 lalu.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Perencanaan, Riset Daerah (Baperrida), Ramadansyah mengatakan, pemilihan lokasi itu bukan tanpa alasan, melainkan dipilihnya Pulau Hanibung juga didasari atas berbagai pertimbangan diantaranya kawasan ini masih hutan alami, dikeliling Sungai Mentaya dan berjarak tidak terlalu jauh dari Kota Sampit.
“Untuk menuju Pulau Hanibung ada dua jalur alternatif melalui jalur sungai dengan jarak tempuh kurang lebih 1 jam 30 menit atau melalui jalur darat melewati Desa Camba dengan jarak tempuh sekitar 1 jam,”ujarnya, Selasa 30 April 2024.
Sementara dari utara Desa Camba ke Pulau Hanibung naik klotok jaraknya hanya lima menit. Lewat jalur darat juga bisa, lebih cepat dibandingkan lewat jalur sungai.
“Tetapi, kita harus memastikan jalannya tidak dalam kondisi rusak. Wisatawan nanti tinggal memilih, ingin melewati jalur sungai atau jalur darat,” ungkapnya.
Pada perencanaan awal, Bupati Kotim Halikinnor bersama sejumlah pejabat terkait sudah meninjau lokasi Pulau Hanibung dengan menaiki kapal KPLP KNP 342 yang difasilitasi Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Sampit. Nantinya mereka akan melakukan peninjauan kembali pada pertengahan bulan Mei 2024.
“Sebelumnya Bupati memang merencanakan lokasi Pulau Lepeh yang berada di Samuda sebagai tempat penangkaran buaya agar menjadi destinasi wisata baru, tetapi melihat dari lokasinya yang merupakan jalur keluar masuk kapal, gelombang cukup tinggi dan pertimbangan lain yang tidak memungkinkan. Kalau di Pulau Hanibung ini lokasinya strategis dan cocok,” pungkasnya.
(dia/matakalteng)
Discussion about this post