SAMPIT – Selama pandemi melanda, sejumlah warga yang berprofesi sebagai pengolah tahu dan tempe mengeluhkan harga kedelai yang merupakan bahan pokok mengalami kenaikan signifikan.
Bahkan harga kedelai diketahui tidak kunjung turun meski keadaan pandemi sempat melandai, akan tetapi hingga sekarang kembali meningkat. “Harga kedelai impor naik menjadi Rp 570 ribu per karung isi 50 kilogram, sekitar Rp 11.400 per kilogram. Sebelumnya seharga Rp 350 ribu, hingga pernah Rp 450 ribu per karung,” ujar Wawan salah seorang pembuat tahu dan tempe di Kota Sampit, Rabu 16 Februari 2022.
Namun demikian, pihaknya tetap harus menjual tahu dan tempe dengan harga yang sama lantaran sudah pasarannya. “Kalau ukuranya dikecilkan atau harganya dinaikkan bisa-bisa kehilangan pelanggan karena mereka kecewa,” ujarnya.
Kenaikan harga yang lumayan tinggi ini sudah dirasakan hampir satu pekan. Sementara sebelumnya diungkapkan Wawan belum pernah harga kedelai naik drastis seperti sekarang ini. “Biasanya naiknya tidak setinggi sekarang, baru ini yang naiknya tinggi dan bertahan lama. Kalau naiknya harga cepat, sedangkan turunnya lama, apalagi saat pandemi ini tidak pernah turun selalu naik. Meski demikian, untuk penjualan tetap stabil karena pelanggan tetap berdatangan seperti biasanya,” ungkapnya.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post