SAMPIT – Naiknya harga bahan pokok menjelang akhir tahun memang sudah menjadi rahasia umum yang sering terjadi, namun berbeda pada tahun ini. Sudah dua pekan memasuki tahun 2022 harga kebutuhan pokok masih tergolong tinggi.
Bahkan salah seorang pedagang Ani Yulita mengatakan, pelangganya juga mengeluh lantaran harga tidak kunjung turun sejak akhir tahun 2020 lalu. “Katanya kemarin itu kan karena gelombang tinggi, makanya harga naik karena barang sempat tidak bisa berangkat lantaran tidak dapat izin berlayar dari pemerintah,” kata Ani, Kamis 13 Januari 2022.
Menurutnya, tidak hanya harga minyak goreng yang melejit dan menjadi keributan di kalangan ibu-ibu namun juga harga beras serta gas LPG. “Beras itu naiknya sekitar Rp 2 hingga 3 ribu per kilonya, dan ini berlaku untuk beras merek apa saja, masing-masing naik. Kemudian bawang juga naik, meski tidak seberapa. Per kilonya Rp 35 ribu untuk bawang putih, normalnya Rp 30 ribu ke bawah. Kalau bawang merah lebih mahal lagi,” ungkapnya.
Sementara untuk gas LPG 5,5 Kg mencapai Rp 100 ribu, sementara harga normal berkisar Rp 80 hingga 85 ribu. Sedangkan untuk LPG 12 Kg mencapai Rp 200 ribu, yakni untuk harga normalnya Rp 150 ribu. “Kalau untuk harga telur, sayur-sayuran, rempah dan ikan masih tergolong aman. Naiknya paling sedikit, kecuali ayam potong. Sudah satu minggu ini terus naik menjadi Rp 43 ribu. Padahal harga normal hanya Rp 28 ribu, naiknya perlahan dari angka Rp 30 ribu an sampai akhirnya Rp 43 ribu ini,” ungkapnya.
Dirinya berharap harga kebutuhan pokok berangsur-angsur turun termasuk harga mie dan cabai yang kini juga turut naik.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post