SAMPIT – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandar Udara H Asan Sampit mengeluarkan informasi bahwa sepekan ke depan Kotawaringin Timur (Kotim) akan diselimuti cuaca ekstrem.
Kepala BMKG Bandar Udara H Asan Sampit Musuhanya mengimbau agar masyarakat Kotim berhati-hati. Karena disinyalir cuaca ekstrem ini bisa mengakibatkan bencana hidrometeorologi. “Bencana hidrometeorologi yaitu bencana berupa banjir, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung. Untuk itu masyarakat agar tetap waspada selama beraktivitas,” katanya, Kamis 14 Januari 2022.
Lanjutnya, terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana agar selalu memperhatikan prediksi cuaca atau memantau informasi yang dikeluarkan oleh BMKG guna antisipasi. “Dari hasil monitoring, kondisi cuaca dalam sepekan ke depan terdapat indikasi adanya potensi peningkatan curah hujan. Hasil analisis perkembangan musim hujan hingga Desember 2022 menunjukkan bahwa 96.8 persen wilayah Indonesia telah memasuki musim hujan. Dengan periode puncak musim hujan diprediksikan umumnya terjadi pada periode Januari 2022,” jelasnya.
Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG memprakirakan potensi curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat, petir dan angin kencang untuk periode 9 hingga 15 Januari 2022. “Kondisi ini dapat terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia salah satunya Kalimantan Tengah, dan Kotim,” tegasnya.
Sementara itu dari hasil analisis dinamika atmosfer, diidentifikasi adanya potensi sirkulasi siklonik di Selatan Jawa dan Australia bagian Utara yang dapat membentuk pola pertemuan massa udara dan belokan angin di wilayah Indonesia. Terutama di bagian Selatan ekuator yang dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post