SAMPIT – Puskesmas Baamang I, Sampit, Kotawaringin Timur (Kotim) menyatakan siap melakukan percepatan program nasional pemerintah yaitu vaksinasi Covid-19 untuk seluruh masyarakat.
Tidak tanggung-tanggung, dikatakan Kepala Puskesmas Baamang I Supriadi, pihaknya bahkan sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar mengikuti program vaksinasi untuk mengurangi resiko terpapar Covid-19.
“Kami siap melakukan percepatan vaksinasi Covid-19 selagi vaksinnya tersedia, bahkan kami gencar memberikan sosialisasi sekaligus imbauan kepada masyarakat terkait vaksinasi dan juga bahaya Covid-19,” kata Supriadi sembari menunjukkan foto-foto vaksinasi yang telah dilakukan.
Menurutnya, berkat sosialisasi yang pihaknya lakukan bahkan kini masyarakat tidak perlu diminta lagi untuk mengikuti vaksinasi, melainkan masyarakat sendiri yang datang mengantri sehingga sosialisasi tidak lagi digalakkan seperti awal-awal program ini dimulai.
“Kemarin kami sosialisasinya dengan cara melakukan penyuluhan keliling di wilayah kerja Puskesmas Baamang I oleh tim Promkes yang juga berkoordinasi dengan pihak Polsek, Danramil, Kelurahan serta Kecamatan setempat,” ungkap laki-laki paruh baya tersebut.
Tidak kalah antusiasnya dengan masyarakat yang ingin mengikuti vaksinasi, Supriadi juga sangat antusias menunggu kedatangan vaksin berikutnya agar program vaksinasi ini bisa berlanjut hingga mencapai target yang diharapkan oleh pemerintah.
Pasalnya menurut Supriadi, saat ini jumlah vaksin yang terbatas membuat pihaknya juga tidak bisa melakukan apa-apa pada antrian nama masyarakat yang ingin melakukan vaksinasi.
Tak ayal bagaikan antrean penerima Bantuan Sosial (Bansos) atau antrian sembako, antrian masyarakat yang menunggu untuk divaksinasi bahkan mencapai ribuan, menggambarkan harapan masyarakat yang ingin segera terlepas dari pandemi yang menghantui.
“Saat ini kami masih menunggu vaksin dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kotim, karena selama ini jika ada droping vaksin maka kami akan segera melakukan kegiatan vaksinasi, tapi kalau belum ada droping terpaksa kami harus menunggu, kadang juga ada antrian yang harus diundur atau tidak sesuai tanggal yang dijadwalkan,” ujar Supriadi menyayangkan kejadian itu.
Melompat dari pembahasan keterbatasan vaksin, Supriadi juga menyebutkan pihaknya masih terus melaksanakan kegiatan tracking dan pemantauan pasien positif Covid-19 yang menjalani Isolasi Mandiri (Isoman).
“Pemantauan kami lakukan setiap hari, baik berkunjung langsung ataupun via Whastapp. Ada petugas kami yang bergantian mendatangi pasie Isoman,” ucapnya mantap.
Meski adanya keterbatasan tenaga kesehatan (nakes), Supriadi mengakui bahwa pihaknya tetap akan memberikan pelayanan maksimal kepada semua pasien agar bisa sembuh.
“Kalau pasien Isoman ada keluhan, maski malam haripun tetap kami datangi dan tangani. Jika keluhannya parah maka akan langsung dirujuk ke rumah sakit dr Murjani, Sampit,” ucapnya lirih seakan merasakan kesedihan mendalam kalau-kalau ada pasien yang mengalami keluhan dan harus di rujuk ke rumah sakit.
Menceritakan hal itu membuatnya teringat kembali akan menyakitkannya pandemi ini, terpisah dengan sanak saudara di rantauan, tidak bisa pulang ke kampung karena pembatasan, beberapa orang harus menjalani Isoman dan tidak bisa bekerja untuk menghidupi keluarganya, beberapa anak harus tekurung di rumah belajar seorang diri menggunakan handphone jauh dari dunia luar, bahkan beberapa orang menghembuskan napas terakhir karena penyakit mematikan ini.
Supriadi mengakhiri kisah sedih itu dengan mengumpulkan segala keyakinannya bahwa pandemi ini akan segera berakhir, ia meminta agar masyarakat bahu membahu untuk menolong pasien Isoman dan juga bersama-sama berdoa untuk kesembuhan negeri ini.
“Melalui program vaksinasi ini juga mari kita berikhtiar sebagai usaha kita bersama menekan angka penularan yang berangsur-angsur akan membuat pandemi ini hilang,” sebut Supriadi memberi semangat agar masyarakat tidak putus asa dan terus berjuang bersama pemerintah.
Untuk informasi, capaian vaksinasi bagi tenaga kesehatan (nakes), dosis 1 sebanyak 2.741 dosis atau 96,34 persen, dosis 2 sebanyak 2.548 dosis atau 89,56 persen dan dosis 3 sebanyak 1.634 atau 57,43 persen. Ke tiga dosis itu memiliki sasaran yang sama sebanyak 2.845 nakes.
Untuk layanan publik memiliki sasaran 34.253 dengan capaian dosis 1 sebanyak 33.895 dosis atau 98,95 persen dan dosis 2 sebanyak 17.241 atau 50,33 persen. Sementara untuk lansia jumlah sasaran 20.786 dengan capaian dosis 1 sebanyak 4.721 dosis atau 22,71 persen dan dosis 2 sebanyak 2.667 dosis atau 12,83 persen.
Vaksinasi untuk masyarakat umum memiliki sasaran 223.892 dengan capaian dosis 1 sebanyak 20.448 dosis atau 9,13 persen dan dosis 2 sebanyak 5.368 dosis atau 2,40 persen. Sedangkan untuk remaja memiliki sasaran 46.951 dengan capaian dosis 1 sebanyak 705 dosis atau 1,50 persen dan dosis 2 sebanyak 48 dosis atau 0,10 persen.
(dia/raf/matakalteng.com)
Discussion about this post