SAMPIT – Bea Cukai Sampit saat ini lebih intens dalam mengawasi pengiriman rotan mentah dari Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Pasalnya belakangan ini penelusuran pemerintah masih ada ditemukan rotan yang masuk ke negara tetangga dan diperkirakan rotan tersebut berasal dari Kalimantan Tengah yaitu Kotim.
“Kita saat ini sedang fokus pada pengangkutan rotan, kita ketahui bahwa pemerintah pusat telah memberlakukan larangan ekspor rotan mentah, namun kenyataannya di negara luar banyak import rotan dari Kalimantan Tengah dan Selatan,” kata Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Tips Madya Pabean C Sampit Indasah, Sabtu 12 Desember 2020.
Lanjutnya, rotan mentah Kotim menjadi incaran, lantaran rotan yang berasal dari daerah Habaring hurung dikenal dengan kualitas terbaik di dunia. Hal tersebut alasan utama rotan asal Kotim rawan terhadap kasus penyelundupan keluar negeri.
“Tidak ada ekspor tapi di luar negeri ada data import dari Indonesia. Sehingga kita fokus pada pengangkutan rotan antar pulau,” terangnya. Temuan ini yang membuat pihaknya lebih intens dalam pengawasan pengiriman rotan mentah. Pihaknya pun telah berkoordinasi dengan petugas diperbatasan baik jalur air maupun darat.
Pasalnya, menurut Indasah indikasi penyelundupan rotan mentah dari Sampit ini diduga melalui jalur sungai yang dimuat dalam kapal-kapal kecil menuju Kepalauan Natuna, baru kemudian diselundupkan ke negara tetangga khususnya Malaysia.
“Daerah kita ini tidak berbatasan dengan negara tetangga,jadi diduga penyelundupan menggunakan kapal-kapal kecil yang kemudian dibawa ke Natuna baru dari sana menuju Malaysia,” paparnya. Untuk mencegah hal tersebut terjadi,selain berkoordinasi dengan pihak KSOP Sampit, pihaknya juga melakukan patroli di darat maupun perairan.
(dev/matakalteng.com)
Reproduction and distribution of https://www.matakalteng.com/?p=31964 content to other sites is prohibited without permission.
More information, please contact us.
Discussion about this post