SAMPIT – Saat ini sudah memasuki new normal atau kebiasaan baru, sejumlah pusat perbelanjaan menjadi ramai dikunjungi masyarakat. Tidak terkecuali dari Sawiran pun turu ke Sampit menggunakan bus. Hal ini pun tak luput dari penggunaan masker yang kian memudar. Sejumlah masyarakat terlihat tidak menggunakan masker meski disejumlah pusat perbelanjaan tertulis kawasan wajib masker.
Salah seorang warga Sampit yang tidak menggunakan masker Oot mengatakan, alasan dirinya tidak menggunakan masker karena susah bernafas.
“Ditambah lagi cuaca yang panas di musim kemarau ini menggunakan masker jadi sesuatu yang sulit. Bernafas pun susah,” ungkapnya, Minggu 16 Agustus 2020.
Selain itu ia mengungkapkan bukan karena tidak takut terjangkit virus corona atau Covid-19, namun menurutnya menggunakan masker pun belum tentu dirinya aman.
“Kalau mencuci tangan bisa terhindar dari virus corona, kenapa sholat Jumat sempat di larang. Padahal sudah tahu saja sebelum sholat Jumat pun orang pasti mandi. Bahkan itu lebih bersih dibanding dengan mencuci tangan,” ujarnya.
Ditambahkannya juga alasan lain ia tidak menggunakan masker, karena menurutnya dirinya sudah menjaga jarak dengan orang sekitar. Sehingga kemungkinan tertular tidak ada. Dan orang sekitarnya pun tidak ada riwayat berkontak fisik dengan warga yang baru pulang bepergian ke luar daerah.
Terpisah, warga lainnya Esa yang menggunakan masker namun tidak ditutup ke hidung juga mengatakan alasannya panas dan sulit berbicara.
“Tidak selalu saya lepas, kadang juga dipasang. Cuma kalau lagi panas dan sulit bernafas masker nya saya buka. Tapi kalau mengunjungi tempat wajib masker saya tetap mematuhinya,” sebutnya.
Ditambahkannya, apalagi saat ini sudah mulai ada kelonggaran dari pemerintah seperti bisa bepergian dengan persyaratan membuatnya berpikir ke adaan saat ini sudah mulai membaik.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post