PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) saat ini tengah mengangkat komoditas kakao agar bukan lagi menjadi komoditas terendah, tetapi menjadi komoditas utama. Hal ini bertujuan agar Kalteng dapat mengembangkan potensi kakao untuk meningkatkan perekonomian daerah, khususnya di sektor perkebunan.
Menurut Plt. Kadisbun Kalteng, Rizky R. Badjuri, komoditas kakao di Kalteng sudah menunjukkan tren grafik keberhasilan dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama. Tren ini terlihat di beberapa wilayah seperti Kabupaten Barito Utara, Barito Selatan, Barito Timur dan Murung Raya.
“Selain itu, tanaman kakao juga tidak akan memberikan efek sosial yang buruk apabila ditanam di kawasan hutan/perhutanan sosial, karena pohon kakao tidak akan menimbulkan permasalahan seperti komoditas sawit,” ujarnya, Rabu, 28 Februari 2024.
Contoh sukses petani kakao di Kalimantan Tengah dapat terlihat di beberapa wilayah seperti Desa Sumur Mas dan Desa Tampa. Para petani kakao yang sebelumnya menanam pohon karet, beralih menanam pohon kakao karena pohon ini dinilai memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi di masa depan. Dalam kurun waktu tiga bulan dengan luasan lahan 3 hektar, para petani mendapatkan bantuan bibit Kakao sebanyak 625 bibit per hektarnya dan diberikan pelatihan sebelum menanam kakao.
“Tanaman kakao bisa dipanen saat berusia 2,5 tahun, dengan harga mencapai 80rb per kilogram. Saat ini sudah ada pembeli yang siap membeli hasil panen petani dari Sulawesi,” ujar Irwanson, Petani Kakao di Desa Sumur Mas, Gunung Mas.
Sementara itu, Marsono petani kakao asal Desa Tampa, Barito Timur mengungkapkan dalam satu tahun dirinya dapat memanen 1,5 ton biji kering kakao. Marsono sendiri sudah menanam pohon kakao sejak tahun 2017, diluasan lahan 1 hektar dengan jumlah pohon mencapai 800 batang pohon kakao.
“Kakao sendiri dapat di panen dua minggu sekali per pohon bergantian. Hasil panen kakao sudah ada pembeli yang datang kerumah untuk membeli biji kering kakao. Setelah dibeli pengepul biji kakao akan dikirim di ke Bali dan Sulawesi,” jelasnya.
Kakao dapat memberikan banyak manfaat bagi perekonomian Kalteng jika dilakukan dengan serius dan konsisten. Bagi para petani, kakao dapat menjadi lahan usaha yang menguntungkan karena nilai jualnya cukup tinggi. Di sisi lain, ini juga dapat membantu pemerintah daerah dalam meningkatkan dan mengembangkan sektor pertanian di wilayah perkebunan.
(vi/matakalteng)
Discussion about this post