PALANGKA RAYA – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI, Tito Karnavian meminta agar pemerintah daerah dapat memperhatikan ketersediaan bahan pokok (Bapok) produk dalam negeri, khususnya beras.
Pasalnya, puncak kekeringan diperkirakan terjadi di bulan Agustus hingga Oktober 2023. Berdasarkan prediksi ramalan cuaca oleh BMKG dua minggu lalu, sebagian wilayah sudah mengalami kekeringan dan tidak ada hujan sama sekali.
“Sebagai dampak dari El Nino dan situasi yang global, dimana rantai supply terutama gandum, beras, bawang putih, yang relatif banyak mengandalkan impor, maka kita harus betul-betul waspada terutama di daerah-daerah. Setiap provinsi, kabupaten, dan kota harus mengecek ketersediaan beras di distributor atau gudang Bulog,” ujarnya pada Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Tahun 2023 bersama secara virtual dari Aula Jayang Tingang Kantor Gubernur Kalteng, Senin, 7 Agustus 2023.
Tito mengimbau seluruh Pemerintah Provinsi, Kabupaten, dan Kota agar dapat mengambil langkah-langkah antisipasi sehingga stok beras bisa tercukupi di setiap daerah.
“Untuk itu, kita harus cek daerah mana yang kekurangan air dan kekeringan yang bisa mempengaruhi produksi pangan di daerah tersebut. Kita harus mengupayakan langkah-langkah untuk mencukupi kebutuhan air dan juga stok beras. Kuncinya adalah pada stok dan monitoring,” sebutnya.
Sementara itu, usai mengikuti Rakor, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Kalteng, Sri Widanarni mengatakan, inflasi di Kalteng masih relatif aman dan stabil, meskipun di Kabupaten Kotawaringin Timur ada inflasi 0,26 persen.
“Pemerintah Provinsi Kalteng akan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk upaya penanganan inflasi di Kotim, nanti ada beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan seperti pasar murah, dan lain-lain. Tetapi nanti kita akan lihat dulu di komoditas apa inflasi yang terjadi di sana, sehingga bisa dilakukan intervensi,” ujarnya.
Terkait dengan puncak musim kemarau yang diperkirakan dapat mengganggu pertanian, Sri menyebutkan, bahwa Pemprov melalui instansi terkait akan melakukan modifikasi cuaca jika memang diperlukan.
“Modifikasi cuaca sendiri akan kita lihat sesuai dengan kebutuhannya, jika musim kemarau kali ini sangat berdampak pada hasil panen padi kita akan segera mengajukan pengusulan untuk melakukan modifikasi cuaca. Sesuai arahan Mendagri daerah diminta untuk segera mengajukan usulan bantuan kepada pemerintah pusat jika mengalami kesulitan dalam pengendalian inflasi,” tukasnya.
(vi/matakalteng.com)
Discussion about this post